Rabu 18 May 2022 16:44 WIB

Kuartal I 2022, PTBA Bungkus Laba Bersih Rp 2,28 Triliun

Laba bersih ini diperoleh dari pendapatan usaha mencapai Rp 8,21 triliun.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
 Aktivitas tambang batu bara PT Bukit Asam (PTBA) Tbk di lokasi Unit Pertambangan Tanjung Enim, Sumatra Selatan (Sumsel). JAKARTA -- PT Bukit Asam Tbk pada kuartal pertama tahun ini mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 2,28 triliun. Laba bersih ini naik 355 persen dibandingkan capaian laba 2021.   Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, menjelaskan, laba bersih ini diperoleh dari pendapatan usaha mencapai Rp 8,21 triliun. Pendapatan ini juga tumbuh 105 persen dibandingkan realisasi 2021.
Aktivitas tambang batu bara PT Bukit Asam (PTBA) Tbk di lokasi Unit Pertambangan Tanjung Enim, Sumatra Selatan (Sumsel). JAKARTA -- PT Bukit Asam Tbk pada kuartal pertama tahun ini mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 2,28 triliun. Laba bersih ini naik 355 persen dibandingkan capaian laba 2021. Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, menjelaskan, laba bersih ini diperoleh dari pendapatan usaha mencapai Rp 8,21 triliun. Pendapatan ini juga tumbuh 105 persen dibandingkan realisasi 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukit Asam Tbk pada kuartal pertama tahun ini mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 2,28 triliun. Laba bersih ini naik 355 persen dibandingkan capaian laba 2021.

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, menjelaskan, laba bersih ini diperoleh dari pendapatan usaha mencapai Rp 8,21 triliun. Pendapatan ini juga tumbuh 105 persen dibandingkan realisasi 2021.

Baca Juga

"Pencapaian ini karena didukung kinerja operasional yang solid dan juga efisiensi dan meningkatnya harga komoditas," ujar Arsal, Rabu (18/5/2022).

Pendapatan yang meningkat ini juga turut didukung oleh produksi yang meningkat 40 persen. Pada kuartal pertama tahun ini, perusahaan memproduksi batubara sebesar 6,34 juta ton. Sedangkan volume penjualan sebesar 6,97 juta ton atau naik 18 persen dibandingkan realisasi 2021.

"Pada tahun ini perusahaan mentargetkan mampu memproduksi batu bara sebesar 36,41 juta ton. Sedangkan untuk volume penjualan sebesar 37,10 juta ton," ujar Arsal.

Total aset di perusahaan juga tumbuh 8 persen dari Rp 36,12 triliun pada akhir 2021 kemarin menjadi Rp 38,99 triliun hingga 31 Maret tahun ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement