Rabu 18 May 2022 08:23 WIB

Dow dan Bintari Bantu Pemkot Atasi Permasalahan Sampah di Kota Semarang

Kota Semarang menghasilkan sampah sekitar 1.270 ton per hari.

Pemulung sedang memilah limbah plastik dari tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Pemulung sedang memilah limbah plastik dari tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Perusahaan material science Dow berkolaborasi dengan Yayasan Bina Karta Lestari (Bintari) ingin membantu pengelolaan sampah sekaligus mempromosikan ekonomi sirkular di Kota Semarang. Didukung penuh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, inisiatif tersebut berusaha membantu Pemkot Semarang dalam mengatasi masalah sampah di masyarakat.

Kerja sama keduanya berupa sejumlah program pengelolaan sampah di enam desa dalam rentang waktu 1,5 tahun mulai April 2022. Program itu berisi kegiatan edukasi pentingnya pemilahan dan pengelolaan sampah kepada 1.000 keluarga yang tinggal di enam desa tersebut, serta meningkatkan kapasitas tempat pengelolaan sampah reduce, reuse, dan recycle (TPS3R) dan bank sampah untuk menciptakan ekonomi sirkular.

Inisiatif tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan sampah rumah tangga dari 180 kilogram (kg) menjadi 360 kg per hari melalui kolaborasi dengan enam unit TPS3R. Keenam TPS3R tersebut adalah TPS3R Resik Mandiri di Desa Sambiroto, TPS3R Kampung Pilah Sampah di Desa Mangkang Kulon, TPS3R Sendang Mulyo di Desa Sendang Mulyo, TPS3R Sido Rahayu di Desa Purwosari, TPS3R Polaman di Desa Polaman, dan TPS3R Gemah di Desa Gemah.

Presiden Direktur Dow Indonesia, Riswan Sipayung, mengatakan, sampah merupakan permasalahan kompleks, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia. Sehingga, diperlukan kolaborasi berkelanjutan antarpara pemangku kepentingan untuk mengatasinya.

"Melalui kerja sama dengan Bintari, kami ingin mendorong sinergi antarpemangku kepentingan sekaligus perubahan perilaku pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, dimulai dari lingkungan rumah tangga," katanya dalam siaran di Jakarta, Rabu (18/5/2022)

Sebagai salah satu kota penghasil sampah terbesar di Indonesia, Kota Semarang menghasilkan sekitar 1.270 ton sampah per hari dan sekitar 900 ton di antaranya dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA) setiap hari.  Kepala DLH Kota Semarang, FX Bambang Suranggono mengatakan, pihaknya mengapresiasi Bintari dan Dow Indonesia atas inovasi mereka dalam menyelenggarakan program pendampingan bank sampah dengan TPS3R sebagai tulang punggung aktivitas daur ulang.

"Serta mengadakan kegiatan yang mendorong sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, masyarakat khususnya pelaku kegiatan di bank sampah lokal, pemerintah daerah dan kelurahan, sampai pengusaha," kata Bambang.

Direktur Eksekutif Bintari, Amalia Wulansari, menuturkan, keterlibatan lembaganya yang selama ini bergerak di bidang perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah sangat penting. Oleh karena itu, diperlukan edukasi yang aktif dan berkesinambungan agar masyarakat benar-benar memahami pentingnya pengelolaan sampah, mulai dari lingkungan terkecil, yaitu rumah tangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement