Selasa 17 May 2022 19:42 WIB

60 Persen Ternak Suspek PMK di Jateng Dinyatakan Sembuh

Sebanyak 60 persen ternak yang jadi suspect PMK di Provinsi Jateng dinyatakan sembuh.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas mengecek kondisi sapi milik warga di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (17/5/2022). Sebanyak 60 persen ternak yang jadi suspect PMK di Provinsi Jateng dinyatakan sembuh.
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Petugas mengecek kondisi sapi milik warga di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (17/5/2022). Sebanyak 60 persen ternak yang jadi suspect PMK di Provinsi Jateng dinyatakan sembuh.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Sekitar 60 persen dari jumlah hewan ternak yang terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Tengah, sudah dinyatakan sembuh setelah dilakukan penanganan dan upaya treatment (terapi).

Kendati begitu, kesadaran para peternak dan masyarakat untuk tetap mewaspadai penularan/ penyebaran PMK, agar penyakit yang menyerang hewan ternak ruminansia ini tidak menimbulkan episentrum baru di Jawa Tengah.

Baca Juga

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah, Agus Wariyanto yang dikonfirmasi mengungkapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah melalui Disnakkeswan terus melakukan investigasi berdasarkan hasil laporan di lapangan.

“Dalam hal ini, adalah informasi yang telah terlaporkan melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS),” jelasnya, saat dikonfirmasi di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (17/5).

 

Sampai Senin, 16 Mei 2022, jelas Agus, tercatat ada sebanyak 320 ekor hewan ternak di 13 kabupaten/ kota di Jawa Tengah yang terindikasi (suspect) yang dilihat dari gejala-gejala fisik PMK pada hewan ternak.

Misalnya di mulutnya timbul lepuh, kemudian di kaki ada lepuh juga dan suhu badan naik. Dari jumlah ini, setelah diidentifikasi melalui uji serologi di laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVET) Wates, Yogyakarta, hanya ada 48 ekor hewan ternak yang dinyatakan positif PMK.

Ke-320 hewan ternak tersebut, masih kata Agus, saat ini sudah ditangani dan sebanyak 185 ekor di antaranya sudah sembuh. “Sehingga sudah ada sekitar 60 persen hewan ternak yang sudah bisa disembuhkan,” tambahnya.

Artinya, lanjut Agus, penyakit PMK pada hewan ternak ini memiliki potensi disembuhkan apabila ditangani dengan tatakelola yang benar di lapangan. “PMK merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh virus, tetapi tidak menular pada manusia dan bisa disembuhkan,” tegasnya.

Ia juga mengatakan, apabila terjadi suspect atau gejala-gejala itu, ternak harus dipisahkan atau dikarantina supaya tidak menyebar/ menular pada ternak yang lain.

Selain itu juga dilakukan biosecurity (kesehatan lingkungan (kandang) kemudian ternak juga dipelihara dengan baik dan tata kelolanya diberi pakan yang baik  dan juga dengan pemberian vitamin.

Terbukti dari 320 hewan ternak terlaporkan suspect PMK ternyata dapat ditangani dan terus menuju pada kesembuhan. Harapannya masih akan ada peningkatan lagi dari 185 ekor angka kesembuhan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement