Selasa 17 May 2022 07:23 WIB

Petugas Haji Diminta Naikkan Tingkat Kepuasan Jamaah Haji

Jamaah memiliki ekspektasi yang amat tinggi pada haji tahun ini

Suasana jelang pretest
Foto: Rep/A Syalaby Ichsan
Suasana jelang pretest

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama Arsyad Hidayat meminta agar para calon petugas haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bersungguh-sungguh dalam mengikuti setiap kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) PPIH Arab Saudi 2022. Arsyad mengungkapkan, ekspektasi jamaah haji saat ini amat tinggi. 

“Terakhir indeks kepuasan jamaah haji sangat memuaskan di angka 85. Tahun ini saya minta naik,”ujar Arsyad saat berbicara di depan para calon petugas haji menjelang pretest yang dilakukan di Asrama Haji, Jakarta, Senin (16/5) malam.

Seperti diketahui Indeks kepuasan haji pada 2019 dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat skor 85,91 atau sangat memuaskan. Sementara, Indeks Kepuasan Pelayanan Haji di Indonesia 2019 dari Balitbang Kemenag  mencatat skor 88,44.

Sebelum melakukan pretest, para peserta bimtek melakukan registrasi, pembagian seragam, koper dan vaksinasi meningitis.   Setelah melaksanakan pretest, para peserta mendapatkan pembagian kamar.

 

Ada sebanyak 828 calon petugas haji yang diundang untuk mengikuti bimtek. Para peserta terdiri dari beragam latar belakang dari Aparat Sipil Negara (ASN), TNI/Polri, petugas kesehatan hingga media. Selain PPIH Arab Saudi, masih ada tenaga musiman (temus) yang sudah siap untuk bergabung dengan PPIH. Total ada 1.901 petugas haji yang akan membantu pelayanan jamaah haji 1443 H/2022.

Arsyad menjelaskan, para jamaah sudah menunggu selama dua tahun untuk menunaikan haji tahun ini. Dia meminta agar para peserta untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin agar bisa melayani para tamu Allah dengan maksimal. “Tidak ada petugas yang melalaikan tugasnya. Tidak ada petugas yang pulang cepat,”ujar dia. 

Selain itu, Arsyad meminta agar setiap peserta bisa berbaur satu sama lain tanpa memandang apa institusinya. Dia menegaskan, hal tersebut bisa dimulai dari posisi duduk peserta agar tidak hanya berkumpul. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement