Selasa 17 May 2022 06:36 WIB

Tak Kenal Pacaran, 6 Santri Hidayatullah Ikuti Pernikahan Mubarok 

Mereka mengaku deg-degan saat akad nikah.

Sebanyak enam santri Hidayatullah mengikuti Pernikahan Mubarok yang diadakan di di Masjid Ar-Riyad Balikpapan, Ahad (15/5).
Foto: Dok BMH
Sebanyak enam santri Hidayatullah mengikuti Pernikahan Mubarok yang diadakan di di Masjid Ar-Riyad Balikpapan, Ahad (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Hidayatullah Ummul Qura Balikpapan menggelar acara Pernikahan Mubarok pada bulan Syawal 1443 H. Sebanyak enam pasang peserta mengikuti acara pernikahan yang digelar pada Ahad pagi,  14 Syawal 1443 H (15/5) di Masjid Ar-Riyad Balikpapan.

Acara yang dilaksanakan setelah shalat Shubuh itu disaksikan langsung Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad dan jajaran di bawahnya.

“Momentum pernikahan merupakan momentum yang sangat mendebarkan terutama bagi calon pengantin,” kata  Muhammad Irfanuddin, putra Ustadz Khairul Baits dalam rilis yang diterima Republika.co.id. Hal itu karena keenam pasangan itu tidak pernah pacaran.

Menurutnya,  hal yang mendebarkan saat menjadi peserta pada pernikahan enam  pasang pagi tadi menunggu waktu untuk melangsungkan akad nikah.  "Tadi  sempat memperhatikan teman-teman yang akad nikah duluan rasanya itu deg-degan," ucapnya dengan tersenyum bahagia.

"Saya deg-degan itu karena ini nikah hal yang sakral ya. Kita deg-degan karena ini merupakan perpindahan amanah dari seorang bapak terhadap anak perempuannya kepada seorang suami.  Kalau ada salah-salah  'kan bahaya," imbuhnya.

Ia mengaku pada saat namanya disebut oleh Ustadz Sukman selaku MC pada acara pernikahan tersebut untuk melakukan akad, perasaannya seketika langsung campur aduk. Hal itu  mengingat ia juga seorang yang demam panggung.

"Pas disebut nama saya tadi untuk maju melakukan akad, weeh gemetaran saya. Kayak gimana ya? Pokoknya campur aduk-lah, apalagi saya ini kan orang yang demam panggung," ucapnya dengan raut wajah bahagia.

Hal senada juga diungkapkan oleh Rayhan Ahmad Khairullah,  putra Ustadz Ruhyadi.  Ia mengaku deg-degan sekali ketika akan melangsungkan akad nikah tersebut.

"Kami itu akad nikahnya yang terakhir. Nah pas nama kami yang dipanggil tadi, ya, itu ada rasa-rasa bergetar gitu," ucapnya sembari tertawa kecil.

"Kami bergetar tu karena ini, kami lihat teman-teman sebelum kami itu lancar-lancar aja.  Nah kami  takutnya pas bagian kami itu ada gangguan begitu," sambungnya. "Tapi Alhamdulillah kami semua tadi lancar-lancar aja," tuturnya.

Meski sudah melangsungkan akad nikah, menurut pemuda yang biasa disapa Mayhan tersebut,  belum juga menjadikan dirinya tenang.

Pada acara Pernikahan Mubarok enam  pasang santri Hidayatullah Ummul Qura Balikpapan tersebut,  Ustadz Zainuddin Musaddad berkesempatan memberikan taushiyah pernikahan. Kemudian  Ustadz Lukman Hakim menjadi pembaca khutbah nikah dengan menggunakan bahasa Arab.

Hidayatullah Ummul Qura biasa melangsungkan kegiatan Pernikahan Mubarok untuk menikahkan para santri yang telah melalui proses pendidikan dan perkaderan untuk selanjutnya tugas dakwah ke berbagai titik di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement