Senin 16 May 2022 08:55 WIB

Ini Kunci Sukses Kepala Cabang Telkom Termuda yang juga Pemenang IYBL 2022

Arief Rifki Putranto, salah satu pemenang Indonesia Young Business Leader 2022

Rep: Herning Banirestu (swa.co.id)/ Red: Herning Banirestu (swa.co.id)
Ini Kunci Sukses Kepala Cabang Telkom Termuda yang juga Pemenang IYBL 2022
Ini Kunci Sukses Kepala Cabang Telkom Termuda yang juga Pemenang IYBL 2022

Arief Rifki Putranto, salah satu pemenang Indonesia Young Business Leader 2022 (IYBL 2022), program apresiasi bagi para profesional dan pebisnis muda yang cemerlang, kerjas sama PLN, Majalah SWA ingin mensejahterakan Indonesia dengan menjadikan Telkom sejajar dengan Google, Meta dan Apple.

Arief layak menang, mengalahkan ratusan peserta yang masuk seleksi dari berbagai industri dan bisnis. Dia memang cemerlang. Terlihat dari berbagai prestasi yang diraihnya. Posisi Arief saat ini adalah Unit Leader atau BOD minus 3 termuda di Telkom, menjabat sebagai Kakandatel Bliltar.

Prestasinya berderet di antaranya: Best Employee Telkom Group 2018 dan 2019, Best Kakandatel 2021, The Best Great People Program yang diadakan Telkom Group.

Dalam waktu singkat memiliki kerja luas: lintas unit, lintas wilayah, lintas budaya dan lintas pulau. Dia merupakan lulusan terbaik dari Bisnis Manajemen Unpad dengan predikat Cum Laude pada 2011. Arief juga mendapat beasiswa unggulan double degree program dari Kemendiknas dengan jurusan Master of Science Management di Unpad yang kemudian kembali lulus dengan predikat Cumlaude pada 2014.

“Saya ingin Telkom sejajar dengan Google, Meta dan Apple,” ujar Arief saat menyampaikan paparannya pada webinar IYBL 2022 belum lama ini dengan tema Developing Great Young Business Leades for Strong Indonesia. Pria berusia 31 tahun ini mengungkapkan strategi untuk mencapai targetnya tersebut yaitu dengan Colaborative Leadership and Entrepreneurial Spirit in Telkom Indonesia.

Kepala kantor Telkom termuda ini meyakini dengan besarnya Telkom, jika strategi tersebut Telkom akan makin besar lagi. Arief yang awal kariernya di Telin ini, anak usaha Telkom. “Di sana saya berkontribusi dalam 3 mega proyek kabel laut yang menjadikan Indonesia sebagai gateway baru internet dunia,” ungkapnya. Suasana kerja modern dan sistematis dia rasakan selama di Telin.

Perjalanan karir Arief cukup unik, setelah bekerja di Telin yang nuansa kerjanya internasional, dia lalu ditempatkan di Pasuruan di divisi bisnis kantor cabang Telkom di sana. Nuansa daerah kental dirasakan.

“Kontras sekali, dari gala dinner, lalu makan nasi goreng Rp 7000an di depan kantor Telkom Pasuruan,” ujarnya sambil tersenyum. Namun dia berhasil mempraktikkan enterpreneurial spirit di deal international pertama oleh kantor cabang. Karenanya, kantor cabang Pasuruan meraih pendapatan terbaik di tahun 2015.

“Saya percaya sukses saya berkat arahan atau coaching senior yaitu dari pak Bagus, bos saya saat itu, Sukses di divisi bisnis saya dipindah di divisi consumer membantu jualan IndiHome. Saya pun ingin anak buah saya maju, di divisi ini saya membawa anak buah namanya Edi Cahyono menjadi Best Sales National 2016 dan secara tim Pasuruan menjadi pencapaian terbaik nasional,” paparnya.

Kunci sukses mereka adalah dengan menerapkan banyak down line agar penjualan tinggi. “Kami sharing kunci sukses ini di Telkom pusat,” katanya. Pada 2020, skema down line diadopsi oleh Telkom secara nasional pada kanal pemasaran Telkom terbaru dengan nama program Sobat IndiHome berbasis afiliasi.

Berhasil di konsumer, Arief dipindah lagi ke divisi akses, kalau sebelumnya mengurus sales, kemudian mengurusi pemasangan, gangguan, dan maintenance wilayah kota Pasuruan bersama para teknisi. Kembali Arief menerapkan kolaboratif leadership di timnya yang baru.

“Inovasi yang kami jalankan adalah dengan menerapkan Berita Acara Online, jadi sebelumnya setiap laporan manual dengan ditulis kertas pada 2017 itu,” katanya. Arief lalu dipromosikan menjadi Assistant Manager Access Operation Center, unit yang sama sebenarnya, tapi wilayahnya lebih luas ke Probolinggo dan Lumajang.

“Budaya Collaboration and Entrepreneurship tetap saya lanjutkan, inovasi yang kami jalankan pun berhasil di nasional dan juara,” katanya. Menariknya inovasi Berita Acara Online diadopsi secara nasional kembali, yang diterapkannya Sistem Uji Terima Online yang merupakan pengembangan Berita Acara Online yang dulu diterapkan di Pasuruan yang baru diluncurkan bulan lalu.

“Saya meyakini pemimpin yang baik juga bisa membawa timnya juara,” ujarnya. Pada 2019 unit Pasuruan menangnya sebagai Wilayah Terbaik kelas C. “Saya pun masuk fast track promosi, lalu saya menjad manajer Access di Nusa Tenggara Barat (NTB) ,” katanya. Dia pun menjadi manajer termuda pada 2020.

Inovasi terus dilakukan di posisi baru. Saat pandemi, untuk menangani gangguan karena pandemi terjadi peningkatan gangguan internet saat semua orang di rumah saja. “Penggunaan kabel double barrel bisa mengatasi gangguan, lebih kuat, lalu inovasi ini lalu digunakan nasional untuk teritori tertentu,” paparnya.

Di NTB, dia hanya 7 bulan, lalu dia dipercaya menjadi Kepala Kantor Telkom di Blitar. Akhirnya di sini jadi pembuktian dengan banyak pindah, jurus strategic relationship sangat dioptimalkan terbukti berhasil, kemudian diterapkan kembali di Blitar juga. Menggandeng para petinggi daerah dan seleb media sosial dalam melakukan sosialisasi program dan produk Telkom.

“Kami pun memproklamirkan Telkom Blitar 100% Digital. Saya bersama tim pun berhasil mencapai performa terbaik di Blitar secara nasional pada 2021, maka saya pun dipilih sebagai Kakandatel terbaik Nasional,” paparnya. Catatan yang dia ingin berikan pada mereka yang sedang meniti karier untuk bisa sukses ada 3 kuncinya. Pertama, tidak harus menunggu menjadi bos, di mana pun posisi kita dan bisa memberi yang berbaik dan pembeda. Kedua, berani gagal.

“Di zaman VUCA ini, kita harus terus coba melakukan perubahan dengan tidak berani gagal. Program dan rencana saya banyak yang gagal, jangan takut, karena satu keberhasilan menghapuskan 1.000 kegagalan,” terangnya.

Ketiga, dream big, prepare for the best. Bukan masalah ingin menjadi direktur, ujar Arief, bahwa yang terpenting adalah mau apa kalau nanti menjadi direktur. “Mindset inilah yang akan membentuk skillset yang diperlukan untuk sukses,” tegasnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement