Sabtu 14 May 2022 23:42 WIB

Merebaknya PMK, Kabupaten Penajam Optimalkan Potensi Ternak Lokal

Petugas juga sudah bergerak memeriksa hewan ternak sapi dan kambing secara klinis

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan pada kendaraan yang mengangkut hewan di Pasar Hewan, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (14/5/2022). Penyemprotan dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) itu guna mencegah penyebaran wabah virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada hewan ternak.
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan pada kendaraan yang mengangkut hewan di Pasar Hewan, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (14/5/2022). Penyemprotan dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) itu guna mencegah penyebaran wabah virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada hewan ternak.

REPUBLIKA.CO.ID,PENAJAM--Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengoptimalkan populasi hewan ternak sapi dan kambing lokal untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat seiring merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di sejumlah daerah."Kedatangan hewan ternak sapi dan kambing dari daerah yang ditemukan wabah PMK dihentikan sebagai bentuk pencegahan," ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser UtaraArief Murdiyatno di Penajam, Sabtu (14/5/2022).

Dengan demikian, lanjut dia, populasi hewan ternak sapi dan kambing yang ada di peternak lokal akan dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara. Pengoptimalan hewan ternak sapi dan kambing dari peternak lokal tersebut karena kebutuhan hewan ternak bakal meningkat terutama untuk kurban Idul Adha 1443 Hijriah."Kami optimalkan populasi sapi dan kambing peternak lokal, apalagi saat Idul Adha butuh banyak hewan ternak untuk dijadikan kurban," ucapnya.

Baca Juga

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk mengantisipasi penyebaran wabah PMK di wilayah itu.Selain itu, telah berkoordinasi dengan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional V Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, untuk antisipasi pengiriman hewan ternak sapi dan kambing dari luar daerah.

Instansinya melakukan upaya antisipasi pencegahan, menurut dia, agar penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak tersebut tidak masuk ke wilayah Penajam Paser Utara. Petugas juga sudah bergerak memeriksa hewan ternak sapi dan kambing secara klinis jelas dia, ke peternak, pengepul dan RPH (rumah pemotongan hewan) di wilayah Penajam Paser Utara.Berdasarkan hasil pantauan di sejumlah titik populasi hewan ternak sapi maupun kambing di Kabupaten Penajam Paser Utara, dipastikan aman dari penyakit mulut dan kuku."Petugas tidak temukan secara klinis penyakit mulut dan kaki terhadap hewan ternak yang ada di wilayah Penajam Paser Utara," kata Arief.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement