REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Otoritas Umum Transportasi (TGA) Arab Saudi menetapkan peraturan untuk operasional bus penumpang di kota-kota. TGA baru-baru ini mempresentasikan prosedur dan persyaratan dalam rancangan undang-undang kepada publik.
Dilansir dari Saudi Gazette, Jumat (13/5/2022), peraturan menetapkan penerima lisensi berkewajiban untuk membayar kompensasi material dan moral untuk setiap kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahannya sendiri.
Sesuai peraturan, bus yang digunakan harus ditujukan untuk transportasi umum, dan umur operasionalnya tidak boleh lebih dari 10 tahun sejak tahun pembuatan. Bus juga harus dimiliki secara langsung oleh entitas yang menjalankan layanan tersebut.
TGA memberikan dirinya hak untuk menjatuhkan hukuman yang diatur dalam izin pengangkutan jika terjadi pelanggaran prosedur perizinan untuk mengangkut penumpang dengan bus di dalam kota.
Pengemudi bus juga harus memiliki surat izin mengemudi bus umum yang sah yang dikeluarkan sesuai dengan undang-undang lalu lintas dan peraturan eksekutifnya.
Sebelumnya awal Februari lalu, Otoritas Transportasi Umum (TGA) Arab Saudi telah membuka peluang investasi dalam menyediakan layanan transportasi penumpang. Bus tersebut diharapkan dapat mengangkut hingga 6 juta orang. Bus tersebut akan menghubungkan lebih dari 200 kota dan provinsi di Kerajaan.
TGA menjelaskan akan ada lebih dari 300 halte bus yang disediakan di 76 rute yang melalui 200 kota dan provinsi. Rute tersebut akan dilayani oleh hampir 560 bus melintasi lebih dari 150 juta kilometer setiap tahun.
TGA mengeluarkan tender untuk menyediakan layanan bus untuk proyek tersebut. Tender akan meningkatkan persaingan di sektor ini dan memberikan peluang yang menarik bagi investor sektor swasta.
Hal ini juga akan meningkatkan kualitas layanan dan memberikan layanan yang kompetitif antar operator. Dalam proyek waralaba angkutan bus antarkota, TGA berupaya mengkaji kelayakan peningkatan pasar angkutan bus domestik.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
