Jumat 13 May 2022 23:55 WIB

Meski Belum Ada Kasus Hepatitis di Papua Barat, Dinkes Setempat Minta Warga Waspada

Masyarakat dinilai harus mengetahui gejala-gejala hepatitis akut.

Kasus hepatitis akut.
Foto: Republika
Kasus hepatitis akut.

REPUBLIKA CO.ID, MANOKWARI -- Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat meminta masyarakat setempat mewaspadai penularan penyakit hepatitis akut yang sudah ditemukan di beberapa daerah di luar Papua belakangan ini. Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Otto Parorongan di Manokwari mengatakan meski penyakit hepatitis akut belum ditemukan di wilayah itu, masyarakat diminta tetap waspada lantaran penularan kasus itu cukup cepat melalui saluran pencernaan.

"Masyarakat harus mengenali gejala-gejala hepatitis akut. Gejala awalnya yaitu diare, mual, muntah, sakit perut, dan demam ringan. Jika muncul gejala-gejala tersebut, jangan panik dan segera bawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit," kata dia, Jumat (14/5/2022).

Saat ini, katanya, Kementerian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan di seluruh daerah dan organisasi profesi terus melakukan sosialisasi ke masyarakat dan berbagai jaringan lainnya untuk melakukan penanganan dan deteksi awal kasus hepatitis akut. Media penularan penyakit tersebut, katanya, melalui saluran cerna seperti mulut dan kotoran manusia serta saluran penapasan.

Langkah pencegahan dari potensi penularan hepatitis akut yaitu rajin mencuci tangan menggunakan sabun. Masyarakat juga diminta menjaga kebersihan makanan yang akan dikonsumsi, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, menggunakan masker jika bepergian, serta menjaga jarak fisik dengan orang lain.

Penyakit hepatitis akut disebabkan oleh virus penyebab hepatitis A, B, C, D, dan E.Kasus ini pertama kali dilaporkan di Inggris Raya pada 5 April 2022. Kasus serupa juga dilaporkan terjadi di tiga negara lain pada 15 April 2022 sehingga ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.Pada 21 April 2022 kasus hepatitis akut sudah merambah ke 12 negara dengan total laporan 70 kasus.

Di Indonesia, pada 16-30 April 2022 dilaporkan terjadi tiga kasus kematian anak diduga akibat hepatitis anak. Sehubungan dengan itu, Kemenkes telah mengeluarkan protokol kewaspadaan hepatitis yang akan diterapkan di semua fasilitas kesehatan mulai dari tingkat puskesmas hingga rumah sakit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement