Jumat 13 May 2022 17:28 WIB

Kontes Ketangkasan Domba Garut Dihentikan Sementara

Kebijakan itu diambil untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku di Garut.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Pertunjukan adu domba di halaman peternakan domba garut (ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pertunjukan adu domba di halaman peternakan domba garut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menyetop sementara kegiatan ketangkasan domba Garut. Kebijakan itu diambil untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Garut.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, Sofyan Yani, mengatakan, sejauh ini Garut menjadi daerah yang paling terdampak adanya wabah PMK. Berdasarkan data per Jumat (13/5/2022), sudah terdapat 383 sapi yang terinfeksi PMK. Tak hanya sapi, sebanyak 16 ekor domba juga dilaporkan terinfeksi PMK.

Baca Juga

"Kami baru sosialisasi kepada asosiasi HPDKI (Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia), yang biasa melakukan adu ketangkasan dan latihan. Kami sampaikan untuk mengendalikan penyebaran PMK, sementara kegiatan seni ketangkasan ditangguhkan," kata dia, Jumat.

Menurut dia, langkah itu diambil untuk mengendalikan penularan PMK pada hewan ternak di Kabupaten Garut. Mengingat, sudah ada belasan domba di daerah itu yang terinfeksi PMK.

Selain itu, Sofyan mengatakan, pihaknya akan menutup pasar hewan di Kabupaten Garut mulai pekan depan. Penutupan itu dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan. Menurut dia, Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak ternak. Berdasarkan pendataannya, ada sekitar 948 ribu ekor domba dan 17 ribu sapi yang ada di Kabupaten Garut.

"Kami ingin selamatkan semua ternak di Garut. Kami juga fokus di daerah-daerah yang banyak ternak," kata dia.

Sofyan menambahkan, pihaknya juga akan membantu melakukan penyemprotan kandang ternak yang ada. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan vitamin dan obat kepada hewan ternak yang ada di Kabupaten Garut. "Kami akan usulkan ke provinsi untuk ditetapkan sebagai daerah wabah, selain Banjar dan Tasikmalaya. Apalagi Garut ini yang paling banyak di Jabar," kata dia.

Ketua HPDKI Kabupaten Garut, Riki Muhammad Sidik, mengatakan, pihaknya akan mengikuti aturan pemerintah untuk menyetop sementara kegiatan kontes ketangkasan dan latihan domba. Pihaknya akan menyebarluaskan kebijakan itu hingga tingakatan pengurus di level paling bawah.

"Memang dalam waktu dekat ini ada jadwal ketangkasan. Setiap pekan juga kami latihan. Karena memang ada instruksi, kami akan buat surat edaran agar kegiatan ditutup sementara," kata dia.

HPDKI Kabupaten Garut juga akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk melakukan pengawasan. Apabila masih didapati kegiatan latihan dan kontes ketangkasan domba, polisi dipersilakan melakukan pembubaran. Riki mengungkapkan, penggentian kegiatan latihan dan kontes ketangkasan domba akan membuat peternak mengalami kerugian. Para pemilik domba juga disebut merasa keberatan. Namun, kebijakan itu mau tak mau harus dilakukan untuk pemyebaran PMK lebih meluas.

"Dalam satu minggu itu harusnya ada perputaran uang sekitar puluhan juta. Kan dalam ketangkasan, ada juga transaksi jual beli domba. Belum juga dari umkm yang berdagang saat kegiatan. Sekarang jadi tidak ada," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement