Jumat 13 May 2022 11:03 WIB

Survei Ungkap Pertarungan Gerindra Vs PKB Rebut Suara Nahdliyin Tapal Kuda

Kepemimpinan Anwar Sadad salah satu faktor yang membuat Gerindra bersaing ketat.

Rep: Dadang Kurnia / Red: Ilham Tirta
Presentasi hasil survei politik. (Ilustrasi)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Presentasi hasil survei politik. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Survei yang dilakukan Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) mengungkapkan bakal ketatnya persaingan antara Partai Gerindra dan PKB dalam memperebutkan suara Nahdliyin di wilayah Tapal Kuda Jawa Timur pada Pemilu 2024. Salah satu faktor yang membuat Gerindra bakal bersaing ketat dengan PKB adalah karena kepemimpinan Anwar Sadad di Jatim.

Sadad memang berasal dari kelompok Nahdliyin dan dekat dengan kiyai-kiyai Nahdlatul Ulama. "Di Tapal Kuda diperkirakan akan terjadi pertarungan sengit antara Gerindra dan PKB merebut ceruk suara Nahdliyin," kata Direktur ARCI Baihaki Sirajt di Surabaya, Jumat (13/5/2022).

Baca Juga

Baihaki menjelaskan, Anwar Sadad memiliki latar belakang NU dan sangat rajin turun ke pondok pesantren untuk memperbesar jaringan Gerindra. Baihaki pun mengingatkan PKB untuk berhati-hati jika tidak ingin ceruk suaranya diambil alih Gerindra.

Baihaki membeberkan, pertarungan sengit antara Gerindra dan PKB bisa terjadi di Dapil Jatim II, Jatim III, Jatim IV, Jatim X, hingga Dapil Jatim XI. "Secara keseluruhan, tiga besar parpol di Jatim memang tidak jauh dari PKB, PDIP, dan Gerindra. Survei ini memotret ketiga partai bersaing ketat," ujar Baihaki.

Baihaki menjelaskan, survei tersebut dilakukan ARCI pada 11 hingga 25 April 2022 di 38 kabupaten/kota di Jatim. Survei ARCI memakai metode multistage random sampling. Ada 1.200 responden yang berpartisipasi sesuai proporsional setiap DPT kabupaten/kota. Survei ARCI diklaim memiliki margin of error sebesar 3 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Berikut elektabilitas parpol di Jatim menurut survei ARCI:

1. PKB: 19,9 persen

2. PDIP: 16,2 persen

3. Gerindra: 14,9 persen

4. Golkar: 10,1 persen

5. Demokrat: 7,6 persen

6. NasDem: 6,9 persen

7. PPP: 5,5 persen

8. PAN: 3,2 persen

9. PKS: 2,7 persen

10. Perindo: 1,9 persen

11. Hanura: 1,4 persen

12. PSI: 0,5 persen

13. Berkarya: 0,25 persen

14. Tidak diketahui: 8,95 persen

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement