Jumat 13 May 2022 22:08 WIB

Cryptocurrency Merah Berdarah, Pengusaha Ini Sampai Terdepak dari Daftar Miliarder Forbes!

Salah satunya CEO MicroStrategy Michael Saylor yang telah mempertaruhkan masa depan perusahaannya pada Bitcoin. Ini selengkapnya.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kripto (Unsplash/Kanchanara)
Kripto (Unsplash/Kanchanara)

Tren cryptocurrency yang tengah menurun tajam membuat banyak investor crypto terhuyung-huyung. Salah satunya CEO MicroStrategy Michael Saylor yang telah mempertaruhkan masa depan perusahaannya pada Bitcoin.

Saylor yang memiliki kekayaan USD1,6 miliar (Rp23,3 triliun) pada awal Maret kini harus melihat kekayaan bersihnya turun di bawah USD1 miliar pada hari Rabu, menurut perkiraan Forbes yang dikutip WE Online di Jakarta, Kamis (12/5/22).

Kekayaannya sebagian besar terikat pada saham MicroStrategy dan Bitcoin, dua aset yang telah jatuh selama aksi jual pasar baru-baru ini.

Baca Juga: Gila! Kekayaan Miliarder Kripto Anjlok Gak Ada Harganya, Merosot Drastis Sampai Hampir Habis!

 

Saham perusahaan perangkat lunak MicroStrategy yang didirikan Saylor pada 1989 turun lebih dari 61% dalam sebulan terakhir termasuk hampir 30% dalam dua hari terakhir. Bitcoin yang merupakan cryptocurrency terbesar di dunia telah jatuh 38% sejak akhir Maret, ketika diperdagangkan di sekitar USD48,000.

Perusahaannya, Microstrategy telah menghabiskan lebih dari USD4,5 miliar (Rp65,5 triliun) untuk membeli Bitcoin atas arahan Saylor. MicroStrategy memegang 129.218 bitcoin di neraca per 31 Maret.

Taruhan besar itu sekarang berada di bawah air. Harga pembelian rata-rata MicroStrategy untuk Bitcoin adalah USD30,700 per token. Cryptocurrency diperdagangkan sekitar USD29.700 pada pukul 4 sore waktu standar timur. MicroStrategy sebelumnya melaporkan biaya penurunan nilai USD170,1 juta pada kepemilikan bitcoin untuk kuartal pertama tahun 2022.

MicroStrategy mengambil pinjaman USD205 juta pada akhir Maret untuk membiayai putaran pembelian Bitcoin lainnya dengan harga sekitar USD48.000 per koin. Pinjaman ini didukung oleh kepemilikan Bitcoin MicroStrategy.

Saylor sampai turun ke Twitter kemarin untuk meredakan investor tentang kemungkinan margin call, ia mengatakan bahwa MicroStrategy memiliki jaminan yang cukup untuk diposting jika perlu.

Nilai kepemilikan Bitcoin pribadi Saylor juga telah menurun, meskipun investasinya masih berjalan dengan baik. Saylor mengungkapkan pada Oktober 2020 bahwa dia telah membeli 17.732 bitcoin dengan harga pembelian rata-rata di bawah USD10.000 per koin.

Saylor yang saat ini berusia 57 tahun belajar aeronautika dan astronotika di MIT sebelum mendirikan MicroStrategy pada tahun 1989.

Kekayaannya membengkak selama booming dot-com tahun 1990-an, tetapi dihapuskan setelah skandal akuntansi, di mana Securities and Exchange Commission menuduh Saylor dan MicroStrategy telah melebih-lebihkan pendapatannya. Tuntutan perdata diselesaikan pada tahun 2000.

Saylor bukan satu-satunya kekayaan crypto yang anjlok di tengah aksi jual pasar. Saham Coinbase turun lebih dari 66% pada bulan lalu, merusak kekayaan bersih pendiri miliardernya, Brian Armstrong dan Fred Ehrsam.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement