Jumat 13 May 2022 00:53 WIB

Gejala Diabetes Anak yang Perlu Orang Tua Waspadai

1,1 juta anak-anak dan remaja di bawah usia 20 tahun hidup dengan diabetes tipe 1.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Gejala diabetes anak yang perlu diwaspadai orang tua. (ilustrasi)
Foto: prediabetics.org
Gejala diabetes anak yang perlu diwaspadai orang tua. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Federasi Diabetes Internasional (IDF) memperkirakan 1,1 juta anak-anak dan remaja di bawah usia 20 tahun saat ini hidup dengan diabetes tipe 1 di seluruh dunia. Selain itu, lebih dari 132 ribu anak dan remaja didiagnosis dengan diabetes tipe 1 setiap tahunnya.

Diabetes adalah kondisi kesehatan kronis di mana pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup atau tubuh gagal menggunakannya secara efisien, menyebabkan kadar gula darah melonjak. Sementara glukosa darah adalah sumber energi utama dan berasal dari makanan yang dimakan, insulin adalah hormon yang membantu glukosa darah masuk ke sel untuk mengubahnya menjadi energi.

Baca Juga

Jadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau tidak menggunakannya secara produktif, glukosa akan tetap berada dalam aliran darah, yang menyebabkan kadar gula darah meningkat. Ada dua jenis diabetes yaitu tipe 1 dan tipe 2.

Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun di mana pankreas sedikit atau tidak sama sekali menghasilkan insulin. Ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel di pankreas, mencegah produksi hormon secara alami. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan bahwa diabetes tipe 1 lebih sering terjadi pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda.

Adapun diabetes tipe 2 adalah kondisi kesehatan kronis yang mempengaruhi cara tubuh memproses dan mengatur gula darah atau glukosa. Penyakit ini berkembang ketika tubuh berhenti merespons insulin yang diproduksi dalam tubuh.

Diabetes tipe 1 dan tipe 2 dapat disertai dengan gejala tertentu, meski sulit disadari. Dilansir di Times of India, Kamis (12/5/2022), inilah beberapa gejala diabetes anak yang harus diwaspadai orang tua:

1. Kelelahan ekstrem 

Kelelahan, lesu, dan lunglai dapat terjadi pada anak-anak karena beberapa alasan. Namun jika anak merasakan lesu dan lelah sepanjang waktu, Anda harus membawanya ke dokter untuk diagnosis yang tepat, karena itu bisa menjadi tanda diabetes.

2. Berat badan sering naik-turun

Anak-anak yang menderita diabetes mungkin mengalami fluktuasi berat badan yang tidak dapat dijelaskan, terutama penurunan berat badan. Ini terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak menggunakan insulin secara efisien, proses pengubahan glukosa darah menjadi energi terhambat, dalam hal ini tubuh mereka tidak mendapatkan bahan bakar yang dibutuhkan. Ketika mengalami hal itu, tubuh membakar lemak dan otot untuk energi sehingga menyebabkan penurunan berat badan yang tidak disengaja.

3. Perubahan pola tidur dan makan

Ada tanda-tanda diabetes tertentu yang terkait dengan kebiasaan makan dan tidur seseorang. Mulai dari rasa haus yang meningkat, rasa lapar yang ekstrem, hingga gangguan tidur. Orang tua harus mencatat semua indikator ini.

4. Sering buang air kecil

Salah satu tanda awal diabetes pada anak adalah sering buang air kecil. Ini bisa jadi karena meningkatnya rasa haus dan asupan air, yang secara otomatis menyebabkan keinginan untuk buang air kecil.

5. Penglihatan kabur

Para ahli percaya diabetes dapat menyebabkan masalah mata, terutama penglihatan kabur. Gula darah tinggi dapat menyebabkan lensa mata membengkak, yang dapat mempersulit anak untuk melihat secara efisien.

6. Masalah pencernaan

Dengan diabetes, seorang anak dapat mengalami banyak masalah pencernaan termasuk mual, mulas, kembung dan banyak lagi. Ini karena diabetes dapat menyebabkan gastroparesis, suatu kondisi yang memengaruhi cara tubuh mencerna makanan.

7. Napas berbau buah

Jika napas anak Anda berubah menjadi berbau buah, itu bisa menjadi tanda ketoasidosis, komplikasi serius yang terkait dengan diabetes. Ketoasidosis diabetik (DKA) paling sering terjadi pada orang dengan diabetes tipe 1, namun mereka dengan diabetes tipe 2 juga dapat mengembangkan kondisi ini.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement