Kamis 12 May 2022 12:31 WIB

Pemkot Jakut Anjurkan Siswa Kurang Sehat tak Ikut PTM

Jika siswa badannya panas dilarang masuk kelas mengikuti PTM.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di SMA Negeri 87 Kelurahan Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (8/4/2022).
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A/
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di SMA Negeri 87 Kelurahan Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (8/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) melalui Suku Dinas Pendidikan (Sudisdik) Wilayah II Jakut menganjurkan siswa kurang sehat untuk tidak mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen, setelah libur Lebaran 2022 guna mencegah penularan penyakit menular, termasuk infeksi hepatitis akut.

"Indikasinya, kalau mau masuk sekolah, badannya panas, itu tidak kami perkenankan masuk. Jadi, kami minta istirahatatau belajar di rumah," kata Kepala Seksi Pendidikan Dasar, Pendidikan Khusus, dan Layanan Khusus (Dikdas PKLK) Sudisdik Wilayah II Jakut Jaanan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (12/5/2022).

Dia mengatakan, di beberapa sekolah, memang belum semua siswanya masuk 100 persen dengan berbagai macam kendala, salah satunya karena kondisi kurang sehat. Jaanan mengaku, sudah memonitor kegiatan pelaksanaan hari pertama masuk sekolah untuk melihat kesiapan sekolah terkait PTM, khususnya penerapan protokol kesehatan.

Jaanan memberikan contoh, pemeriksaan telah dilakukan di SMP Negeri 30, Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja. "Khususnya prokes, kami lihat sejauh mana dipersiapkan sekolah. Dari dia (siswa) masuk pintu gerbang sampai dia hadir di kelas. Jadi, siswa wajib mengikuti prokes di sekolah," katanya.

Menurut Wakil Kurikulum SMP Negeri 30 Jakarta Emi Priyanti, pada hari pertama pelaksanaan PTM, Kamis, tercatat sebanyak dua orang tidak masuk ke sekolah. Adapun alasannya karena masih berada di tengah perjalanan pulang dari dinas orang tuanya di luar negeri dan satu lagi alasannya tidak disebutkan.

"Hari ini juga yang terlambat cuma dua orang dan tidak masuk juga cuma dua. Jadi, sudah semangat semuanya, sudah 100 persen masuk," kata Emi.

Adapun jam pelajaran di SMP Negeri 30 Jakarta juga diatur masing masing pelajaran berdurasi 45 menit. Siswa masuk sekolah sejak pukul 06.30 WIB dan jam pulang pukul 11.00 WIB. "Jumlah siswa 829 dari kelas 7-9. Tapi yang masuk hanya kelas 7 dan 8 karena kelas 9 sudah selesai ujian," kata Emi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement