Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image News Crowde

Pembeda Produk Pertanian Organik dan yang Konvensional Dari Review Crowde

Info Terkini | Thursday, 12 May 2022, 10:44 WIB
Source : Freepik

Ada tiga hal penting yang harus diketahui oleh para konsumen terkait produk pertanian yang ada pasar tradisional ataupun supermarket. Sebab, ini berkaitan dengan asal muasal makanan kita berasal serta bagaimana kualitas itu sampai terjaga.

“Yang pertama terkait penggunaan pestisida atau herbisida yang digunakan,” ungkap Aldy Rahmadiansyah Marketing Creative, CROWDE, sebuah startup pertanian Indonesia dengan sistem pembiayaan peer-to-peer (P2P) kepada Republika, Kamis (26/11).

Hal ini menjadi penting untuk diketahui karena berdasarkan sebuah meta-analisis dari 343 studi menyimpulkan bahwa produk organik lebih tinggi dalam antioksidan, lebih rendah dalam residu pestisida, dan lebih rendah pada logam berat daripada konvensional.

“Jadi kita harus membeli buah dan sayuran bebas pestisida adalah hal mendasar untuk memulai,” katanya.

Yang kedua, lanjut dia, terkait tindakan pengendalian hama apa yang digunakan. Sebaiknya kita harus mengetahui bagaimana petani menyemprot sepanjang tahun atau di awal musim, atau hanya sesuai kebutuhan.

Sebab, katanya, beberapa petani mungkin tidak menggunakan pestisida secara teratur, tetapi hanya dalam keadaan khusus ketika ada investasi atau mungkin di awal musim tanam.

“Pengendalian hama metode untuk mengatasinya berbeda. Ada yang memilih varietas tanaman tertentu yang lebih tahan hama atau merotasi tanaman dan memiliki hewan lain di pertanian yang menangani hama,” jelasnya.

Dan yang terakhir atau ketiga adalah jenis tanah yang digunakan. Menurutnya, Buah dan sayuran mendapatkan nutrisi dari tanah - dan itu berarti buah atau sayuran hanya bergizi seperti tanah tempat ia ditanam.

Tanah yang subur adalah ekosistem sendiri, dengan mikroorganisme dan organisme yang bekerja sama untuk memecah dan menciptakan materi yang kaya nutrisi. Tanah juga berfungsi dalam ekosistem pertanian yang lebih besar, termasuk hewan yang menyuburkan, burung di daerah tersebut, air yang digunakan, sinar matahari, dan banyak lagi.

“Seorang petani yang baik akan memahami lingkungan simbiosis ini dan bekerja untuk menciptakan tanah yang bergizi. Pestisida, penanaman dan pengolahan tanah, semuanya mempengaruhi kualitas tanah,” pungkasnya.

Disisi lain ia menjelaskan bahwa menurut penelitian kandungan vitamin dan mineral produk telah menurun dalam beberapa dekade terakhir. Untuk itu, masalah besar lainnya dengan tanah adalah erosi tanah karena praktik pertanian kimiawi. Tanah lapisan atas yang subur membutuhkan waktu untuk berkembang, tetapi kebanyakan tanaman tidak diberi kesempatan itu.

Sumber Artikel Lengkap Telah Tayang Dari : https://republika.co.id/berita/qkgomv349/3-pembeda-produk-pertanian-organik-dan-yang-konvensional

Jumat 27 Nov 2020 22:35 WIB

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image