Kamis 12 May 2022 11:24 WIB

4 Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Kemudahan dalam berpuasa syawal sebagai tanda nikmat dari Allah.

Rep: mgrol135/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Puasa. Pada Bulan Syawal, umat Islam disunahkan untuk melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Puasa. Pada Bulan Syawal, umat Islam disunahkan untuk melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Bulan Syawal, umat Islam disunahkan untuk melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari. Ada banyak keutamaan puasa bualn Syawal.

Diriwayatkan dari Thawban bahwa Nabi (SAW) mengatakan:

Baca Juga

Puasa Ramadhan seperti menjalankan puasa sepuluh bulan. Puasa enam hari Syawal seperti menjalankan puasa dua bulan. Kebersamaan ini seperti puasa sepanjang tahun. (Sahih Ibn Khuzaymah (2115) dan Sunan al-Nasa'i al-Kubra (2860))

Keutamaan Puasa Enam Hari di Bulan Syawal:

1. Mendapat pahala sepanjang tahun

Puasa enam hari di bulan Syawal setelah menjalankan puasa Ramadhan memberi seseorang pahala puasa sepanjang tahun.

2. Menutupi kekurangan

Puasa Sya'ban dan Syawal seperti salat sunnah yang mengiringi salat lima waktu. Seperti shalat sunnah, puasa tambahan ini menutupi kekurangan dalam pelaksanaan ibadah wajib kita.

Pada Hari Pembalasan, amal ibadah sunah kita akan menutupi kekurangan dalam cara kita melaksanakan kewajiban kita. Sebagian besar dari kita memiliki kekurangan dalam menjalankan puasa Ramadhan kita. Kita perlu sesuatu untuk menutupi kekurangan itu.

3. Tanda Puasa Ramadhan Diterima

Kembalinya kita ke kebiasaan puasa setelah Ramadhan, di bulan Syawal, adalah tanda diterimanya puasa Ramadhan kita. Ketika Allah menerima ibadah kita, Allah mempermudah kita untuk terlibat dalam tindakan kesalehan lebih lanjut.

Oleh karena itu, mengikuti kebaikan yang satu dengan kebaikan yang lain seperti itu merupakan tanda bahwa amalan pertama telah diterima oleh Allah.

4. Syukur

Orang yang menjalankan puasa Ramadhan mendapatkan pahala di hari raya Idul Fitri. Membiasakan puasa lagi setelahnya adalah salah satu cara bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah kita terima. Tidak ada nikmat yang lebih besar dari pengampunan dosa.

Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kita untuk mensyukuri nikmat puasa Ramadhan dan melakukannya dengan menyebut-Nya dan melalui cara bersyukur lainnya. Puasa bulan Syawal merupakan salah satu cara kita bersyukur atas nikmat Allah SWT dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Orang-orang saleh terdahulu berusaha untuk bangun di malam hari untuk shalat tahajud. Ketika Allah memberkati mereka untuk bangun dan melakukannya, mereka akan berpuasa keesokan harinya sebagai rasa syukur kepada Allah karena telah memberkati mereka untuk menjalankan shalat itu.

Setiap nikmat yang Allah berikan kepada kita adalah sesuatu yang harus kita syukuri. Terlebih lagi, ketika Allah memberkati kita untuk menunjukkan rasa syukur, ini adalah berkah tambahan dari Allah yang patut kita syukuri lagi.

Bagaimana Kita Harus Melaksanakan Puasa Enam hari di Bulan Syawal

Ada berbagai pendapat tentang pertanyaan ini:

1. Sebagian ulama berpandangan bahwa puasa enam hari berturut-turut dimulai dari hari kedua Syawal. Ini adalah pandangan al-Syafi`i dan Ibn al-Mubarak.

2. Sebagian lainnya berpendapat bahwa lebih baik berpuasa enam hari secara terputus-putus, menyebarkannya sepanjang bulan Syawal. Ini adalah pendapat Ahmad b. Hanbal dan Waki`. 

3. Ada yang berpandangan bahwa semua hari harus ditunda sampai akhir bulan dan tidak mendekati hari 'Idul Fitri, yang merupakan waktu perayaan dan pesta. Mereka lebih suka berpuasa tiga hari di tengah bulan (ayyam al-bid) bersama dengan tiga hari sebelum atau sesudahnya. Ini adalah pendapat Ma`mar dan `Abd al-Razzaq.

Ada fleksibilitas waktu yang cukup besar dalam semua ini. Kita dapat memilih untuk mengikuti salah satu dari pemahaman ini yang kita inginkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement