Kamis 12 May 2022 08:33 WIB

Balawista Minta Wisatawan Hindari Titik Rawan Berenang di Pantai Pangandaran

Balawista mengimbau pengunjung hindari titik rawan berenang di Pantai Pangandaran.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Selasa (10/5/2022). Balawista mengimbau pengunjung hindari titik rawan berenang di Pantai Pangandaran.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Suasana Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Selasa (10/5/2022). Balawista mengimbau pengunjung hindari titik rawan berenang di Pantai Pangandaran.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Seorang wisatawan asal Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan terseret ombak saat sedang berenang di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Rabu (11/5/2022). Hingga Rabu sekitar pukul 17.00 WIB, korban masih belum ditemukan.

Ketua Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Pangandaran, Wicaksono, mengatakan, pencarian korban untuk sementara dihentikan lantaran air laut sedang pasang. Pencarian akan kembali dilakukan pada Kamis (12/5/2022) pagi.

Baca Juga

"Karena kondisi air sedang sekarang pasang di laut," kata dia saat dihubungi Republika, Rabu (12/5/2022) sore.

Ia menyebutkan, peristiwa tenggelamnya wisatawan itu merupakan yang kedelapan kalinya selama musim libur Lebaran. Namun, tujuh orang lain yang tenggelam berhasil langsung diselamatkan.

Wicaksono menjelaskan, rata-rata wisatawan yang tenggelam di Pantai Pangandaran melakukan aktivitas berenang di titik rawan. Menurut dia, titik paling sering terjadi kecelakaan laut berupa orang tenggelam di Pantai Pangandaran terdapat di Pos 5 dan Pos 4.

Balawaista Kabupaten Pangandaran telah memetakan sejumlah tempat yang rawan untuk berenang. Tempat pertama adalah Pos 5, lokasi tenggelamnya wisatawan yang hingga kini belum ditemukan. Di tempat itu, wisatawan sama sekali tak boleh berenang karena terdapat banyak arus laut.

Titik rawan kedua adalah Pos 4. Di tempat itu masih diperbolehkan berenang, tapi harus melihat situasi arus. "Sebab kadang di titik itu banyak arus air. Untuk titik rawan 3 itu di Pos 3. Ada arus tapi kadang ada kadang tak ada. Pos 5 itu tempat yang tidak boleh sama sekali untuk berenang," kata dia.

Ia menilai, pihaknya secara konsisten telah memberikan peringatan. Rambu larangan berenang juga telah dipasang di tempat yang dilarang untuk berenang. Namun, tetap saja ada wisatawan yang berenang di lokasi rawan. "Kami imbau wisatawan untuk selalu mematuhi rambu," kata dia.

Sebelumnya, seorang wisatawan dilaporkan tenggelam di Pantai Pangandaran, Rabu pagi. Korban diduga terseret ombak karena berenang terlalu terlalu ke tengah.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung, Supriono, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu sekitar pukul 07.30 WIB. Ketika itu, korban sedang berenang bersama beberapa orang temannya di Pantai Barat Pangandaran.

"Berdasarkan keterangan teman korban, korban berenang terlalu tengah dan terseret ombak, sehingga menyebabkan korban tenggelam," kata dia, Rabu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement