REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Televisi Al Jazeera yang berbasis di Qatar pada Rabu (11/5/2022) menuduh pasukan Israel dengan sengaja membunuh jurnalis veterannya Shireen Abu Akleh di Tepi Barat yang diduduki.
Dalam sebuah pernyataan, saluran yang berbasis di Doha itu mengatakan Abu Akleh "dibunuh dengan darah dingin" oleh pasukan Israel.
Mereka menyebut pembunuhan itu sebagai "kejahatan keji, yang hanya bertujuan untuk mencegah media melakukan tugas mereka."
“Al Jazeera menganggap pemerintah Israel dan pasukan pendudukan bertanggung jawab atas pembunuhan Shireen,” katanya menyerukan kepada masyarakat internasional “untuk mengutuk dan meminta pertanggungjawaban pasukan pendudukan Israel atas penargetan dan pembunuhan yang disengaja”.
“Kami berjanji untuk mengadili para pelaku secara hukum, tidak peduli seberapa keras mereka berusaha menutupi kejahatan mereka, dan membawa mereka ke pengadilan,” Al-Jazeera bersumpah.
Abu Akleh lahir di Yerusalem, pada tahun 1971, dan meraih gelar BA dalam bidang jurnalisme dan media dari Universitas Yarmouk di Yordania.