Rabu 11 May 2022 15:39 WIB

Hepatitis Misterius di DKI, PDIP Minta Tindak Lanjut Pemprov

PDIP minta Pemprov DKI Jakarta tindaklanjuti kasus hepatitis misterius.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
Hepatitis akut. PDIP minta Pemprov DKI Jakarta tindaklanjuti kasus hepatitis misterius.
Foto: Republika
Hepatitis akut. PDIP minta Pemprov DKI Jakarta tindaklanjuti kasus hepatitis misterius.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, meminta ada tindak lanjut dari Pemprov DKI mengenai dugaan temuan hepatitis akut misterius. Dia meminta ada bentuk nyata pencegahan dari beberapa dinas terkait di DKI untuk mengantisipasi hepatitis tersebut.

“Pencegahannya itu kan bersifat massal, jadi harus kolaborasi dengan dinas gitu,” kata Gembong kepada awak media di Jakarta, Rabu (11/5/2022).

Baca Juga

Dia menjelaskan, khusus penanganan pada anak usia sekolah, Dinas Pendidikan DKI seharusnya bisa berkolaborasi dengan Dinkes DKI untuk melakukan pencegahan dini. Gembong meminta ada antisipasi yang dilakukan secara cepat.

“Maka sosialisasi menjadi penting untuk dilakukan Disdik dan Dinkes. Serta yang paling penting adalah Diskominfotik, harusnya ketika situasi seperti ini kominfo bisa ambil peran bagaimana melakukan kolaborasi,” ucapnya.

Ditanya tambahan libur anak sekolah, mengingat kewaspadaan hepatitis akut misterius, Gembong menampiknya. Pasalnya, kata dia, masyarakat juga perlu menanggapi lebih tenang dan bijak.

“Ketika heboh kan nanti juga terjadi kegamangan untuk menghadirkan anak kita ke bangku sekolah. Makanya yang paling penting adalah bagaimana kita melakukan sosialisasi secara baik dan masif,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra, mengatakan, pihaknya akan segera memanggil Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyoal hepatitis akut misterius. Menurutnya, pihak dia akan meminta penjelasan lebih lanjut mengingat sudah ada tiga anak korban terpapar hepatitis misterius tersebut di DKI.

“Kita rencananya akan memanggil Dinkes DKI untuk mendapatkan penjelasan,” kata Anggara.

Dia melanjutkan, pihaknya juga akan mengundang berbagai pihak dalam memberikan penjelasan sosialisasi dugaan hepatitis akut misterius tersebut. Pasalnya, dia menilai jika informasi sejauh ini masih simpang siur dan menuntut adanya kejelasan dari Pemprov DKI mengenai perkembangan kasus yang ada.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengaku telah meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk melakukan pengecekan dan perhatian atas fenomena hepatitis misterius. Berdasarkan informasi terkini dari Dinkes DKI, kata Riza, masih dalam proses pendalaman dan masih perlu ditunggu hasilnya.

“Masih dalam proses ya, tunggu hasilnya apakah betul dugaan hepatitis akut,” kata Riza.

Diketahui, hepatitis akut misterius di dunia yang menyasar anak-anak telah masuk di Indonesia, DKI khususnya. Ada tiga pasien anak yang dirawat di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut. Mereka, meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda pada dua pekan akhir April lalu.

Menanggapi hal itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menindaklanjutinya dengan melakukan investigasi kontak untuk mengetahui faktor risiko terhadap tiga kasus tersebut. Mengupayakan hal itu, Kemenkes pun telah mengeluarkan surat edaran (SE) tentang kewaspadaan terhadap penemuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etimologinya.

Jauh sebelumnya, WHO pertama kali menerima laporan, pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus hepatitis akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology), pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement