Selasa 10 May 2022 18:54 WIB

Ma’had Aly Babussalam-Fakultas Komunikasi Universitas Esa Unggul Jakarta Teken Kerja Sama

Kerja sama untuk tingkatkan kapasitas dan SDM dosen dan dan santri.

Mudir (Direktur) Ma’had Aly Babussalam, Dr  Teuku Zulkhairi MA (kiri) dan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul, Prof  Assosiat Drs  Erman Anom  MA PhD menunjukkan naskah kerja sama kedua belah pihak di Banda Aceh, Selasa (10/5).
Foto: Dok Ma'had Aly Babussalam
Mudir (Direktur) Ma’had Aly Babussalam, Dr Teuku Zulkhairi MA (kiri) dan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul, Prof Assosiat Drs Erman Anom MA PhD menunjukkan naskah kerja sama kedua belah pihak di Banda Aceh, Selasa (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH UTARA - Dalam rangka pengembangan kapasitas dan sumber daya manusia dosen dan mahasantri, Ma’had Aly Babussalam Al-Hanafiyyah yang merupakan perguruan tinggi berbasis dayah di Matangkuli Aceh Utara menandatangani naskah kerja sama dengan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul Jakarta.  

Penandatangan naskah perjanjian kerja sama berlangsung pada Selasa  (10/5) di Hotel Ayani Banda Aceh.  Naskah kerja sama ditandatangani oleh Mudir (Direktur) Ma’had Aly Babussalam, Dr  Teuku Zulkhairi MA dan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul, Prof  Assosiat Drs  Erman Anom  MA PhD.

Mudir Ma’had Aly Babussalam, Dr Teuku Zulkhairi mengatakan, dalam naskah yang tertulis, ruang lingkup kerja sama yang ditandatangani kedua perguruan tinggi ini meliputi studi banding berupa kunjungan antar kedua perguruan tinggi, penyelenggaraan kuliah umum, penyelenggaraan seminar dan workshop baik offline maupun online.

“Kita sangat bersemangat untuk memajukan Ma’had Aly dan oleh sebab itu mencoba menjalin kerja sama dengan Fakultas Komunikasi Ilmu Universitas Esa Unggul Jakarta. Sebab, meskipun Ma’had Aly Babussalam fokus pada studi tafsir dan ilmu tafsir, namun dewasa ini generasi muda kita sangat membutuhkan keilmuan lainnya yang dapat menunjang kiprah mereka dalam dunia intelektual dan pengabdian kepada masyarakat, “ ungkap Teuku Zulkhairi dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Oleh sebab itu, Zulkhairi menambahkan,  pihaknnya merasa perlu menjalin kerja sama dengan dengan Fakultas Ilmu Komunikasi Esa Unggul Jakarta.  Hal itu penting agar mahasantri  kelak semakin siap dalam menghadapi derasnya perubahan dunia.

Zulkhairi mengatakan, pihak Fakultas Ilmu Komunikasi Esa Unggul dalam hal ini juga menawarkan sejumlah mata kuliah komunikasi yang dianggap penting untuk menunjang pengembangan Ma’had Aly Babussalam khususnya.  “Juga melahirkan alumni Ma’had Aly yang bukan hanya mahir dan Tafsir dan Ilmu Tafsir, namun juga memiliki wawasan yang mendasar tentang komunikasi sebagai ilmu yang dewasa ini kian dibutuhkan di dunia kerja,” ujarnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul, Prof  Assosiat Drs Erman Anom --- seorang putra Aceh asli yang  telah puluhan tahun merantau ke Jakarta --  mengatakan bahwa ia ingin membantu menciptakan sumber daya anak-anak muda Aceh khususnya santri-santri dayah.

“Kerja sama ini kita lakukan karena kita ingin terlibat dalam memajukan pendidikan Aceh. Bahwa pendidikan Aceh ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk memajukannya. Oleh sebab itu saya sebagai Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi di Universitas Esa Unggul Jakarta mencoba memberikan kontribusi untuk Aceh sebagai tanah endatu, “ kata  Erman Anom.

Sebelum melakukan penandatanganan  naskah kerja sama, Erman Anom terlebih dahulu mengunjungi Ma’had Aly Babussalam beberapa waktu lalu. Dan akhirnya disepakati pembuatan naskah perjanjian kerjasama yang kemudian ditantangani pada hari ini di Banda Aceh.

Ma’had Aly Babussalam Al-Hanafiyyah yang berlokasi di Desa Blang Matangkuli,  Kabupatan Aceh Utara merupakan satu dari enam Ma’had Aly di Aceh yang memperoleh izin operasional dari Kementerian Agama Republik Indonesia di Jakarta. Ma’had Aly sebagai perguruan tinggi khas pesantren hanya bisa diselenggarakan oleh pondok pesantren atau dayah dan dimana dalam pembelajarannya fokus pada studi turats  (kitab kuning).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement