Ahad 08 May 2022 12:24 WIB

Kuartal I 2022, BRI Salurkan Kredit Segmen Kecil dan Menengah Rp 21,3 Triliun

Realisasi ini tumbuh signifikan dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 16,5 T

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat penyaluran kredit segmen kecil dan menengah sebesar Rp 21,3 triliun pada kuartal I 2022. (ilustrasi)
Foto: republika/wihdan hidayat
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat penyaluran kredit segmen kecil dan menengah sebesar Rp 21,3 triliun pada kuartal I 2022. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat penyaluran kredit segmen kecil dan menengah sebesar Rp 21,3 triliun pada kuartal I 2022. Adapun realisasi ini tumbuh signifikan dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 16,5 triliun.

Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto mengatakan pada kuartal I 2022 kredit segmen kecil dan menengah disalurkan kepada 46.306 nasabah. Pada kurun waktu yang sama disalurkan kepada 33.269 nasabah.

Baca Juga

“Tentunya akan ber-impact bahwa perekonomian di daerah maupun kota akan kembali bergairah. Kita akan melihat bahwa pergerakannya akan lebih cepat lagi. Karena kita lihat, faktanya di lapangan, saat ini usaha kecil dan menengah sudah mulai bangkit. Jauh, bahkan lebih baik dibandingkan masa-masa awal pandemi kemarin,” ujarnya, Ahad (8/5/2022).

Menurutnya capaian pada awal 2022 sudah menunjukan kembali ke masa sebelum pandemi Covid-19 melandai. Emiten bersandi saham BBRI ini pun optimistis bahwa ekonomi semkian bergairah lantaran mayoritas kredit diserap oleh sektor-sektor produktif.

Selain itu, permintaan kredit meningkat tidak hanya di kota besar tapi juga di daerah-daerah. Amam menyebut sektor-sektor yang berhubungan dengan kebutuhan pokok seperti perdagangan mendominasi penyaluran kredit segmen kecil dan menengah mencapai 61 persen. Kemudian disusul sektor pertanian sampai dengan 12 persen.

Tak sampai di sana, ada pula sektor padat karya industri perumahan serapannya mencapai tujuh persen dari total portofolio yang perseroan salurkan selama periode kuartal I 2022.

Dari sisi lain, Amam melanjutkan, daya tahan nasabah pinjaman segmen kecil dan menengah semakin menguat pada tahun pemulihan ekonomi 2022. Dia menyebut puncak masa sulit akibat krisis ekonomi terjadi pada Desember 2020. Saat itu sekitar 47,38 persen portofolio kredit di segmen bisnis kecil dan menengah BRI harus direstrukturisasi.

“Angka ini juga sudah mulai turun, terus turun drastis, sekarang tinggal 36,19 persen. Pada triwulan I 2022, ada tujuh ribu lebih nasabah kami yang sudah kembali pulih usahanya dan kembali mereka menunjukkan kemampuan membayar kredit yang telah menjadi kewajiban mereka, sesuai dengan bunga yang kita miliki,” tuturnya.

Menurut Amam, capaian positif tersebut tak terlepas dari peran pemerintah dalam menghadapi pandemi, seperti stimulus ekonomi pemerintah terhadap pelaku UMKM melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN), kredit usaha rakyat (KUR), hingga kebijakan relaksasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberikan keringanan bagi industri keuangan dan perbankan saat masa pandemi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement