Sabtu 07 May 2022 14:47 WIB

Ramadhan dan Idul Fitri Kondusif, Kapolda Apresiasi Sikap Masyarakat

Mudik dipandang sebagai pembaharuan hubungan sosial yang positif bagi kerukunan

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Ahmad Luthfi memberikan apresiasi yang tinggi kepada  seluruh elemen/ lapisan masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam mendukung stabilitas situasi kamtibmas ini.
Foto: Antara
Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Ahmad Luthfi memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh elemen/ lapisan masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam mendukung stabilitas situasi kamtibmas ini.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Situasi kamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Jawa Tengah yang relatif kondusif --selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah mendapatkan perhatian Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi.

Orang nomor satu di jajaran Polda Jawa Tengah inipun memberikan apresiasi yang tinggi kepada  seluruh elemen/ lapisan masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam mendukung stabilitas situasi kamtibmas ini.

Baca Juga

“Tidak terkecuali kepada masyarakat yang sudah mematuhi peraturan lalu lintas dan arahan petugas saat melakukan perjalanan arus mudik/balik lebaran pada tahun 2022 ini,” ungkap Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (7/5/2022).

Kapolda juga mengharapkan, pada periode arus balik masyarakat tetap bersabar, terus mengembangkan toleransi di jalan raya serta patuh pada arahan petugas kepolisian yang memberikan pelayanan di lapangan.

termasuk dengan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan. “Sehingga pelaksanaan mudik dalam rangka lebaran kali ini dapat berjalan dengan tertib, aman dan lancar sesuai dengan harapan masyarakat,” jelasnya.  

Kabidhumas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menambahkan, Polda Jawa Tengah optimistis masyarakat mendapat momentum positif pada masa mudik untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik.

Karena mudik lebaran mempunyai dampak psikologis yang luar biasa. Apalagi selama dua tahun terakhir masyarakat tidak melakukan perjalanan mudik oleh karena pandemi Covid-19 di negeri ini.

Menurutnya, Silaturahmi antara pemudik dan keluarga di kampung halaman bernilai penting untuk memperkuat rasa kekeluargaan dan keutuhan kekerabatan.“Mudik juga menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan, karena dapat berkumpul dengan keluarga, saudara sekaligus juga para kerabat serta orang- orang di kampung halaman,” lanjutnya.

Iqbal juga menyampaikan, dengan mudik ada kelegaan yang luar biasa di masyarakat. Ada perasaan tenang, santai, bahkan juga pengamalan spiritual yang mampu menjadi iman semakin meningkat.

Maka momentum mudik dipandang sebagai pembaharuan hubungan sosial yang berdampak positif dalam memperkuat kerukunan, persatuan serta kesatuan bangsa. “Oleh karena itu, kami berharap, efek positif mudik akan semakin menguatkan optimisme masyarakat Jawa Tengah maupun seluruh bangsa untuk menyongsong masa depan yang lebih baik,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement