Sabtu 07 May 2022 11:02 WIB

Tesla Mulai Tingkatkan Produksi di Pabrik Shanghai

Ini untuk memulihkan produksi ke tingkat sebelum Shanghai mengalami karantina wilayah

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Mobil Tesla. Tesla Inc akan meningkatkan produksi di pabriknya di Shanghai mulai pertengahan Mei 2022.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Mobil Tesla. Tesla Inc akan meningkatkan produksi di pabriknya di Shanghai mulai pertengahan Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tesla Inc akan meningkatkan produksi di pabriknya di Shanghai menjadi 2.600 mobil per hari mulai 16 Mei, kata perusahaan dalam memo internal, dikutip Reuters pada Sabtu (7/5/2022).

Peningkatan produksi dilakukan dalam upaya memulihkan produksi ke tingkat sebelum Shanghai mengalami karantina wilayah dalam rangka mengendalikan Covid-19. Tesla, yang sekarang hanya menjalankan satu shift, berencana untuk menambah lebih banyak produksi di pabrik Shanghai mulai 16 Mei. Hal Itu akan membawa produksi pekanan menjadi 16.900 kendaraan berdasarkan pekan kerja yang ditetapkan Tesla di fasilitas tersebut, menurut perhitungan Reuters.

Baca Juga

Hal ini juga akan menunjukkan kembalinya tingkat produksi di pabrik sebelum karantina wilayah Shanghai pada akhir Maret, yang memaksa Tesla menangguhkan pekerjaan di sana. Tesla menolak untuk memberikan komentar langsung.

Sebelum karantina wilayah, Tesla telah menjalankan tiga shift di pabrik Shanghai. Pabrik, yang membuat Model 3 dan Model Y Tesla, dibuka kembali pada 19 April setelah penutupan 22 hari, terpanjang sejak situs dibuka pada akhir 2019.

Karantina wilayah Shanghai juga menjadi tantangan bagi Tesla dan produsen lain karena rumitnya mendapatkan suku cadang dari pemasok. Gangguan pada pabrik Tesla di Shanghai telah menjadi salah satu konsekuensi profil tertinggi dari tindakan China untuk mengendalikan wabah Covid-19 terbesarnya, yang juga telah mengurangi konsumsi, termasuk penjualan kendaraan.

Penjualan kendaraan listrik telah meledak di China sebelum karantina wilayah akibat Covid-19. Penjualan Tesla di China melonjak 56 persen pada kuartal pertama, sementara penjualan kendaraan listrik oleh saingannya yang lebih besar di China, BYD, meningkat lima kali lipat.

Tesla merakit 55.462 kendaraan pada Maret di pabrik Shanghai ketika menghentikan produksi selama enam hari dalam sebulan, menurut data dari Asosiasi Mobil Penumpang China.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement