Sabtu 07 May 2022 07:03 WIB

Banyak Warga Palu Masih Membuang Sampah Sembarangan

Kesadaran masyarakat Kota Palu dalam mendaur ulang sampah masih minim.

Seseorang membersihkan sampah yang dibuang sembarangan oleh warga (ilustrasi).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Seseorang membersihkan sampah yang dibuang sembarangan oleh warga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah menemukan masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan di wilayahnya. Masyarakat tidak membuang sampah mereka di tempat pembuangan sampah (TPS) yang disediakan oleh Pemkot Palu di seluruh kecamatan.

Sekretaris Kota Palu, Irmayanti Pettalolo mengatakan, temuan tersebut berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, di mana ia menemukan banyak warga yang masih membuang sampah sembarangan. "Warga biasanya membuang sampah menggunakan kendaraan pribadinya seperti motor dan mobil. Mereka masih membuang sembarangan seperti di ruas jalan dan di pinggir jalan. Bukan dibuang di TPS. Mereka juga kerap membuang sampah tidak pada waktu yang telah ditentukan," katanya, Jumat (6/5/2022).

Menurut dia, kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah. Jika kebiasaan tersebut terus dibiarkan akan menyebabkan wajah Kota Palu terus kotor dan tidak terurus. Sementara, Pemkot Palu sedang berupaya keras meraih piala Adipura.

Untuk mengatasi permasalahan itu, Pemkot Palu bersama pihak terkait terus mengedukasi warga agar membuang sampah pada tempatnya dan membuang sampah sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Selain itu, pihaknya juga terus menggalakkan gerakan daur ulang sampah untuk mengurangi sampah rumah tangga yang tidak termanfaatkan.

Gerakan daur ulang sampah menyasar semua kalangan, mulai dari masyarakat, kelompok peduli lingkungan hingga pemerintah daerah melalui kelurahan, kecamatan, dan instansi terkait. Agar sampah yang ada dapat didaur ulang, kata dia, seluruh kelurahan diperintahkan untuk memilah sampah rumah tangga yang diangkut menggunakan armada pengangkut sampah milik setiap kelurahan untuk mempermudah proses daur ulang sampah.

"Kami juga mengharapkan semua kelurahan membuat kelompok daur ulang sampah sehingga volume sampah dapat berkurang. Karena itu, tahun ini kami akan merevitalisasi enam TPS agardapat menjadi tempat pendampingan pengolahan sampah," ujarnya.

Irmayanti mengakui saat ini jumlah sampah yang didaur ulang masih belum berbanding lurus dengan jumlah sampah yang dihasilkan oleh seluruh rumah tangga di Palu. Sebab, kesadaran masyarakat masih rendah.

Namun, ia yakin jika gerakan tersebut terus aktif, maka Kota Palu bebas dari sampah dapat terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement