Sabtu 07 May 2022 05:46 WIB

Hindari Kemacetan Bakauheni, Pemudik Rela Menunggu Lama di Pelabuhan Alternatif

Pemudik berharap fasilitas bagi anak-anak di Pelabuhan Panjang ditambah.

Sejumlah kendaraan pemudik mengantre di dermaga Eksekutif, Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung. Sebagian oemudik memilih peyeberangan alternatif untuk menghindari kemacetan.
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Sejumlah kendaraan pemudik mengantre di dermaga Eksekutif, Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung. Sebagian oemudik memilih peyeberangan alternatif untuk menghindari kemacetan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemudik di Pelabuhan Panjang, Kota Bandar Lampung, yang dijadikan alternatif penyeberangan saat menuju Pulau Jawa pada arus balik Lebaran 2022 rela menunggu lama untuk memasuki kapal. Pengaktifan pelabuhan itu guna menghindari kemacetan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Sejumlah pemudik yang ditemui di lokasi mengungkapkan mereka rela menunggu di Pelabuhan Panjang karena tidak ingin capek terkena macet di Pelabuhan Bakauheni. Pelabuhan Panjang yang beroperasi untuk menyeberangkan pemudik pada Rabu (4/5/2022) kini semakin ramai dan diminati orang-orang yang ingin berangkat ke Pulau Jawa dari Sumatera, baik kendaraan roda dua maupun empat.

Baca Juga

Salah satu pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat, Dendi mengaku merasa nyaman datang ke pelabuhan alternatif meskipun harus menggelar alas di samping mobilnya guna beristirahat. Ia harus menunggu waktu masuk ke kapal di dermaga Pelabuhan Panjang bersama keluarganya.

"Tiket harganya sama, malahan lebih nyaman di sini karena toilet dekat dan mushala dekat, jadi tak masalah harus nunggu lama," ujarnya, Jumat (6/5/2022).

Ia mengatakan, apabila harus melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Bakauheni, jarak tempuhnyaakan sama dengan menunggu di Pelabuhan Panjang. "Tadi saya menunggu pukul 14.00 WIB, sedangkan masuk kapal baru pukul 16.00 WIB. Kalau kita ke Pelabuhan Bakauheni sama saja estimasi waktu tibanya dengan menunggu di sini, bahkan sampai di sana belum tentu bisa masuk dalam kapal," katanya.

Senada dikatakan pemudik lainnya, Sena. Menurut dia, adanya pelabuhan alternatif sangat membantu, terutama terkait jarak karena tidak perlu ke Pelabuhan Bakauheni lagi.

"Meskipun harus menunggu lama karena jadwal keberangkatan kapal yang tidak sesuai rencana," kata dia.

Meski begitu, ia menekankan fasilitas atau ruang tunggu harus ditambah, apalagi banyak pemudik roda dua yang membawa anak-anaknya untuk balik ke Pulau Jawa. Ia mengaku kasihan melihat anak-anak yang harus duduk di bawah tanpa alas. "Setidaknya kursi dapat ditambah di area tunggu bagi pemotor," kata dia.

Ada delapan kapal roro (rollon rollof) yang disiapkan sebagai angkutan penyeberangan pada arus balik Lebaran 2022 di Pelabuhan Panjang. Salah satunya, kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) KM Ciremai dengan tujuan Pelabuhan Panjang-Pelabuhan Ciwandan, Cilegon.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement