Jumat 06 May 2022 16:12 WIB

Kinerja Saham BBNI Diproyeksi Cerah Didukung Pertumbuhan Kredit

Analis meyakini saham BBNI prospektif karena kinerja terus berlanjut

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Teller menghitung uang di Bank BNI.Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) disebut memiliki prospek yang cerah didukung kinerja penyaluran kredit. Sinarmas Sekuritas memproyeksi pertumbuhan pinjaman BBNI akan meningkat tahun ini didorong oleh segmen korporasi.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Teller menghitung uang di Bank BNI.Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) disebut memiliki prospek yang cerah didukung kinerja penyaluran kredit. Sinarmas Sekuritas memproyeksi pertumbuhan pinjaman BBNI akan meningkat tahun ini didorong oleh segmen korporasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) disebut memiliki prospek yang cerah didukung kinerja penyaluran kredit. Sinarmas Sekuritas memproyeksi pertumbuhan pinjaman BBNI akan meningkat tahun ini didorong oleh segmen korporasi.

"BBNI masih menjadi pilihan utama kami karena kami melihat perbaikan kinerja akan berlanjut," kata equity analyst Sinarmas Sekuritas, Aryana Paramita, dalam risetnya dikutip Jumat (6/5). 

Pada kuartal I 2022, pertumbuhan pinjaman BBNI meningkat signifikan mencapai 5,8 persen year-on-year (YoY). Tahun ini, manajemen perseroan menargetkan pertumbuhan pinjaman mencapai 7-10 persen, sejalan dengan perkirakan Samuel Sekuritas. 

Menurut Aryana, kinerja saham BBNI juga didukung oleh penyaluran pinjaman melalui portofolio hijau atau ESG senilai Rp 170,5 triliun. BBNI juga mendapatkan peringkat A dari MSCI yang menunjukkan peningkatan historis pada aspek sosial dan tata kelola perusahaan.

Sentimen positif lainnya yaitu rencana BBNI yang akan berkolaborasi dengan Sea Group untuk mengubah Bank Mayora menjadi bank digital. Langkah ini dapat mengurangi biaya operasional konsolidasi di masa mendatang. 

Perseroan juga akan terus melanjutkan pengembangan BNI Xpora untuk mendukung para pelaku UMKM Indonesia dengan memperluas kerja sama dengan pemangku kepentingan internasional untuk mempercepat UMKM go global. 

Kerja sama itu melibatkan negara-negara besar seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Inggris. Di sisi lain, pengembangan BNI Xpora bisa menjadi tantangan jika ekonomi negara-negara mitra menderita tekanan inflasi yang tinggi.

Dengan berbagai sentimen ini, Aryana menyematkan rekomendasi akumulasi beli secara bertahap untuk saham BBNI dengan target harga di level Rp 10.600. Sejak awal tahun, saham BBNI telah menguat sebesar 36,67 persen dan berada di posisi Rp 9.225.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement