Jumat 06 May 2022 03:28 WIB

H+3 Lebaran, Arus Balik di Ruas Tol Semarang-Solo Kian Bertambah

Jalan Tol Semarang-Solo Arah Semarang Terjadi Lonjakan Volume Lalu Lintas

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepadatan arus lalu lintas arah Semarang yang terpantau di ruas tol Semarang- Solo di KM 427 pada H+3 Lebaran 1443 Hijriah, Kamis (5/5) malam.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Kepadatan arus lalu lintas arah Semarang yang terpantau di ruas tol Semarang- Solo di KM 427 pada H+3 Lebaran 1443 Hijriah, Kamis (5/5) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Seiring dengan dimulainya arus balik oleh sebagian pemudik, ruas tol Semarang- Solo khususnya jalur B (arah Semarang) terpantau padat, pada H+3 lebaran 1443 Hijriah, atau Kamis (5/5/2022) mulai pukul 17.00 WIB hingga malam ini.

Di beberapa titik arus lalu lintas terjadi perlambatan dikarenakan oleh lonjakan volume kendaraan yang melintas serta topografi jalalan tol Semarang- Solo di wilayah Kabupaten Semarang yang didominasi tanjakan, turunan dan tikungan.

“Meski begitu, arus lalu lintas secara umum tetap mengalir lancar dan tidak terjadi kemacetan panjang,” ungkap Kasatlantas Polres Semarang, AKP Rendi Johan Prasetyo yang dikonfirmasi di KM 435 B, Lemah Ireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.

Menurut Rendi, mengakui arus lalu lintas di ruas tol Semarang- Solo jalur B, tepatnya dari KM 447 sampai dengan KM 438 sepat terjadi perlambatan. Perlambatan itu dikaenakan tingginya volume kendaraan yang melebihi kapasitas jalan.

Selain itu, perlambatan juga dipengaruhi oleh kondisi topografi jalan. Seperti diketahui, setelah KM 447 masuk ke KM 446, KM 445, KM 443 kendaraan mulai mendaki (tanjakan) perbukitan Tuntang.

“Setelah jembatan Tuntang ada sekitar tanjakan sepanjang 1 kilometer. Kemudian --mulai KM 442—kondisi jalan mulai mendatar lagi. Namun di KM 440 ada tanjakan Kandangan sepanjang 2 kilometer,” jelasnya.

Lalu, masih jelas Rendi, mulai KM 441 kembali datar dan masuk KM 440, KM 439 dan KM 438 kembali ada tanjakan. Setelah itu turunan di KM 437 namun cuma sedikit sebelum masuk lagi KM 436 dengan topografi tanjakan di Lemah Ireng sepanjang 1,5 kilometer.

Sampai masuk KM 435, jalan mulai datar lagi namun cenderung menanjak. Selain tanjakan di lokasi ini juga ada ada beberapa tikungan yang tentu juga membuat laju kendaraan akan melambat.

“Karena topografi jalan yang menanjak, menurun, menikung mulai dari Tuntang, Bawen sampai Karangjati inilah yang menyebabkan terjadinya perlambatan, selain oleh volume kendaraan yang melebihi kapasitas jalan,” tegasnya.

Namun, tambah Rendi, perlambatan tersebut telah diantisipasi oleh Tim Urai Kemacetan Satlantas Polres Semarang. Ada tiga Tim Urai Kemacetan –tiap tim beranggotakan empat orang—yang kita turunkan untuk standby di titik- titik rawan perlabatan, seperti di KM 442 atau simpang susun (SS) Bawen.

Kemudian, jelasnya di KM 438 dan KM 439 serta di KM 435 dan KM 434. Tim urai ini diturunkan untuk meniadakan segala bentuk gangguan kelancaran. Kalau ada kendaraan yang mobgok langsung kita panggil armada derek.

Armada derek juga disiagakan dua unit yang disiapkan untuk estafet jika terjadi gangguan di tengah ruas jalan tol. “Demikian halnya, kalau problemnya permesinan, kita panggilkan bengkel. Semua kita segerakan untuk melakukan evakuasi, sehingga akan meminimalisir hambatan,” katanya.

Dengan kondisi ini, masih lanjut Rendi, arus lalu lintas di ruas tol Semarang- Solo jalur B (arah Semarang) –secara umum-- tetap mengalir lancar meski hanya dengan kecepatan 20 kilometer per jam. Karena memang beban volume kendaraan telah melonjak.

 

Dari tren hari ini atau H+3 lebaran ini, lanjutnya, mulai pukul 17.00 WIB sampai dengan pukul 19.00 WIB terjadi lonjakan volume kendaraan yang luar biasa di sejumlah gate (gerbag tol) seperti Sragen, Karanganyar, Solo hingga Boyolali karena peningkatan jumlah kendaraan dari jalur arteri yang masuk ke jalan tol.

Ia juga menyebutkan, arus balik Lebaran 1443 Hijriah pada hari ini terus bertambah. setelah sehari sebelumnya sudah terpantau namun intensitasnya belum meningkat seperti Kamis ini. 

“Ini gambaran umum dari terjadinya perlambatan- perlambatan, namun kita lakukan penarikan ambulans standby, derek standby, semua anggota polisi di turunkan di jalan potensi kerawanan kemacetan maupun kerawanan kecelakaan,” tegasnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di ruas tol Semarang- Solo KM 427 arus lalu lintas menuju arah Semarang terpantau padat. Dari dua lajur jalan arah Semarang yang ada, dipenuhi kendaraan hingga tiga sampai empat banjar kendaraan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement