Kamis 05 May 2022 20:36 WIB

Kremlin Tepis Spekulasi Putin Bakal Deklarasi Perang dengan Ukraina pada 9 Mei

9 Mei bertepatan dengan kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Rusia Vladimir Putin. Kremlin menepis spekulasi bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin berencana menyatakan perang dengan Ukraina maupun mobilisasi nasional pada 9 Mei.
Foto: Vladimir Astapkovich, Sputnik, Kremlin Pool P
Presiden Rusia Vladimir Putin. Kremlin menepis spekulasi bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin berencana menyatakan perang dengan Ukraina maupun mobilisasi nasional pada 9 Mei.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Kremlin menepis spekulasi bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin berencana menyatakan perang dengan Ukraina maupun mobilisasi nasional pada 9 Mei. Hari itu bertepatan ketika Rusia memperingati kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II.

Politisi Barat dan beberapa pengamat Rusia berspekulasi bahwa Putin tengah mempersiapkan pengumuman besar Senin mendatang dengan kemungkinan skenario. Skenario yang disiapkan mulai dari deklarasi perang langsung hingga deklarasi kemenangan.

Baca Juga

"Tidak ada kemungkinan untuk itu. Itu omong kosong," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov ketika ditanya tentang deklarasi perang lawan Ukraina pada 9 Mei pada Rabu (4/5/5/2022).

Peskov juga mengimbau publik tidak boleh mendengarkan spekulasi bahwa Moskow bakal memutuskan tentang mobilisasi nasional. "Itu tidak benar. Itu omong kosong," kata Peskov kepada wartawan.

Hari Kemenangan 9 Mei adalah salah satu peristiwa nasional paling penting di Rusia. Peringatan ini adalah peringatan akan pengorbanan besar Soviet yang dibuat dalam mengalahkan Nazi Jerman dalam apa yang dikenal di Rusia sebagai Perang Patriotik Hebat.

Diperkirakan 27 juta warga Soviet tewas dalam perang 1941-45 yang membuat Uni Soviet hancur dan hampir setiap keluarga Soviet berduka. Putin telah menggunakan pidato Hari Kemenangan sebelumnya untuk mengarahkan Barat dan menunjukkan kekuatan angkatan bersenjata Rusia pasca-Soviet.

Invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal dan menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi paling serius antara Rusia dan Amerika Serikat sejak Krisis Rudal Kuba 1962. Putin mengatakan "operasi militer khusus" di Ukraina diperlukan karena Amerika Serikat menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia. Oleh sebab itu Moskow harus bertahan melawan penganiayaan terhadap orang-orang berbahasa Rusia.

Dia menyebut konflik itu sebagai konfrontasi yang tak terhindarkan dengan Amerika Serikat. Putin juga menuduh AS mengancam Rusia dengan ikut campur di halaman belakang dan memperbesar aliansi militer NATO. Ukraina mengatakan sedang memerangi perampasan tanah gaya kekaisaran dan bahwa klaim genosida Putin adalah omong kosong.


sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement