Kamis 05 May 2022 10:05 WIB

Demonstrasi Pro Aborsi di Los Angeles Berakhir Ricuh

Roe v. Wade merupakan landasan hukum hak perempuan untuk melakukan aborsi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 Seorang pengunjuk rasa berdiri di luar rumah Hakim Agung Brett Kavanaugh, Senin, 13 September 2021, di Chevy Chase, Md., setelah keputusan tingkat tinggi awal bulan ini di mana pengadilan dengan suara 5-4 menolak untuk turun tangan untuk menghentikan undang-undang Texas yang melarang sebagian besar aborsi berlaku, memicu kemarahan dari kelompok hak aborsi dan Presiden Joe Biden.
Foto: AP/Patrick Semansky
Seorang pengunjuk rasa berdiri di luar rumah Hakim Agung Brett Kavanaugh, Senin, 13 September 2021, di Chevy Chase, Md., setelah keputusan tingkat tinggi awal bulan ini di mana pengadilan dengan suara 5-4 menolak untuk turun tangan untuk menghentikan undang-undang Texas yang melarang sebagian besar aborsi berlaku, memicu kemarahan dari kelompok hak aborsi dan Presiden Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Unjuk rasa yang memprotes rancangan opini Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) untuk menghapus undang-undang Roe v. Wade di Los Angeles berakhir rusuh. Polisi mengatakan seorang petugas terluka dalam bentrokan tersebut.

Roe v. Wade merupakan landasan hukum hak perempuan untuk melakukan aborsi. Pada Selasa (3/5) malam waktu setempat polisi menyalakan alarm taktis di seluruh kota setelah terjadi konfrontasi di dekat Pershing Square.

Pihak berwenang mengatakan sekitar 250 orang menggelar demonstrasi damai untuk membela hak perempuan terhadap tubuhnya. Tapi kemudian unjuk rasa itu berakhir rusuh.

Kepala Departemen Kepolisian Los Angeles Michael Moore mengatakan sejumlah pengunjuk rasa melempar batu dan botol ke petugas polisi. Seorang polisi terkena pukulan tongkat. Belum diketahui apakah ada penangkapan.

Sebagian besar massa juga langsung bubar ketika kehadiran polisi di lokasi kejadian semakin banyak. Kerusuhan di Los Angeles satu-satunya kekerasan dalam unjuk rasa pro-aborsi di seluruh Amerika Serikat.

Sekitar 1.000 orang berkumpul di luar Mahkamah Agung AS di Washington D.C. Kelompok-kelompok yang lebih kecil turun ke jalan di Atlanta; Austin, Texas dan di Manhattan, New York di mana Jaksa Agung Letitia James mengatakan dua dekade yang lalu ia "dengan bangga berjalan ke Planned Parenthood" dan melakukan aborsi.

sumber : AP
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement