Senin 02 May 2022 14:35 WIB

Selandia Baru Buka Perbatasan Bagi 60 Negara

Kini pengunjung ari 60 negara dapat masuk Selandia Baru

Rep: Lintar Satria/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bandara Christchurch di Selandia Baru.
Foto: Wikimedia Commons
Bandara Christchurch di Selandia Baru.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Selandia Baru menyambut ribuan orang dari seluruh dunia saat negara itu mulai membuka perbatasan bagi sekitar 60 negara lebih untuk pertama kalinya sejak pandemi pada awal 2020 lalu. Termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, Singapura.

Di depan gerbang kedatangan, para seniman budaya Maori tampil menyambut orang-orang yang baru tiba di Auckland. Para penumpang penerbangan pertama yang datang dari Los Angeles dan San Francisco menerima coklat yang populer di Selandia Baru.

Para sahabat dan kerabat berpelukan dan menangis saat reuni dengan orang-orang yang tercinta. Pada Ahad (2/5) Garth Halliday menunggu putra, menantu dan cucu laki-lakinya dari London. Pada media setempat ia mengatakan ia terharu melihat banyak keluarga yang bisa berkumpul kembali.

Selandia Baru menerapkan peraturan pembatasan Covid-19 paling ketat di dunia. Hanya baru-baru ini mereka melonggarkan peraturan yang tidak populer tersebut, berharap langkah ini dapat mendorong pariwisata dan meringankan kekurangan lapangan kerja saat virus korona varian omicron menyebar di negara itu.

Selandia Baru membuka perbatasannya dengan Australia pada bulan Februari dan Maret lalu. Kini pengunjung dari 60 negara dapat masuk selama mereka sudah divaksin dan negatif Covid-19. Tidak ada kewajiban untuk melakukan isolasi.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memberitahu hadirin U.S. Business Summit di Auckland para wisatawan dari luar negeri akan benar-benar "membawa kepingan yang hilang dari Selandia Baru dan warga Selandia Baru."

Pada Senin tercatat 43 penerbangan internasional yang tiba dan datang di Bandara Internasional Auckland membawa sekitar 9.000 penumpang. Kepala Penjualan dan Konsumen Maskapai Air New Zealand Leanne Geraghty mengatakan jumlah permintaan melampaui ekspektasi.

"Ini berita gembira bagi industri pariwisata Selandia Baru yang telah melewati badai yang sulit," katanya.

Turis dari sejumlah negara seperti India dan Cina masih menghadapi peraturan ketat sampai bulan Oktober.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement