Ahad 01 May 2022 13:54 WIB

Khutbah Idul Fitri 1443 H: Menatap Masa Depan Pascapandemi Covid-19

Idul Fitri di masa pandemi menyisakan hikmah untuk perbaikan umat

Ilustrasi khutbah Idul Fitri. Idul Fitri di masa pandemi menyisakan hikmah untuk perbaikan umat
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Ilustrasi khutbah Idul Fitri. Idul Fitri di masa pandemi menyisakan hikmah untuk perbaikan umat

Oleh : Prof Syihabuddin Qalyubi, guru besar Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID,  

Khutbah I

Baca Juga

اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ. لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ،الله أكبر وَ للهِ الْحَمْدُ.  الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ جَعَلَ لِلْعِبَادِ يَوْمَ عيْدٍ يَعُوْدُ عَلَيْهِمْ فِيْ كُلِّ سَنَةٍ وَ يَتَكَرَّرُ. وَجَعَلَ لَهُمْ صَوْمَ رَمَضَانَ وَأَفْطَرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، الْمَلِكُ الْأَكْبَرُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَيْرُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَرِ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الشَّافِعِ فِي الْمَحْشَرِ, وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْأَطْهَارِ. اَللهُ أَكْبَرُ. اَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْ مَا أَمَرَ، وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى اللهُ عَنْهُ وَحَذَّرَ

Jamaah Id Yang Dimuliakan Allah,

Segala puji bagi Allah SWT, shalawat dan salam semoga dianugerahkan ke sang panutan Nabi Muhammad SAW.

Kita patut bersyukur kepada Allah swt atassegala nikmat yang telah dikaruniakan. Di antaranya  kita sekarang secara berangsur-angsur bisa terbebas dari musibah Covid-19.

Kita menengok ke belakang. Dunia selama dua tahunberduka, karena terjangkit wabah Corona. Sebagai dampaknya, musibah global pun telah menimpa jagat raya, baik di bidang kesehatan, ekonomi, sosial, dan politik bahkan keagamaan. 

Musibah yang datang silih berganti sehingga dapat memperburuk kehidupan. Kesenangan berubah menjadi kesedihan, kesuksesan menjelma menjadi kegagalan, dan kebaikan pun bisa menimbulkan keburukan.

Covid-19 telah merenggut banyak nyawa, sehingga menjadi permasalahan dunia. Setiap negara berlomba untuk menghentikan penyebarannya. Manusia banyak yang cemas karena keterlambatan pemerintah mereka dalam memberantas virus, setelah mereka berpikir bahwa perkembangan ilmiah dan teknologi akan mengakhirinya. Negara-negara besar yang  secara ekonomi dan finansial memiliki potensi luar biasa, tampak tidak mampu menghadapi makhluk yang sangat kecil itu. 

Kondisi sulit ini sangat memengaruhi tata kehidupan sosial, banyak orang yang telah  kehilangan pekerjaannya, di antara individu sosial masyarakat mengalami hambatan dalam berkomunikasi, proses belajar-mengajar mengalami banyak kendala. 

Ketika musibah datang menghampiri, kerap kali membuat kita terkejut (shock), tidak nyaman, serasa terluka dan sakit menyayat hati. Berbagai musibah yang terjadi, ada yang ringan, sedang dan berat. 

Jenisnya juga beragam.Karena terkena Covid-19 atau penyakit lain, orang jadi kesulitan memenuhi kebutuhan sandang, pangan, hilang pekerjaan, terjadi KDRT dan bahkan kabar kematian pun datang bertubi-tubi. Untuk itu Allah SWT mengingatkan kita dalam firman-Nya:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ. اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian semua dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan; dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Innâ lillahi wa inna ilaihi râji'un.(sesungguhnya kami milik Allah dan kami semua akan kembali kepada-Nya)." (QS Al Baqarah ayat 155- 156).

Baca juga: Dalil Alquran dan Hadits yang Mengharamkan Praktik Riba

Ayat ini memberi informasi kepada kita, bahwa Covid-19 yang telah menimpa harus diterima dengan kesabaran, dan semuanya dikembalikan kepada Allah SWT. Bahwa hidup kita milik Allah SWT dan jika sudah dikehendaki Allah kita semua akan kembali kepada-Nya.   

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement