Selasa 03 May 2022 11:55 WIB

Tip dari PLN Agar Rumah Aman dari Bahaya Kebakaran Saat Mudik Lebaran

PLN ingatkan stop kontak dan steker tercabut saat rumah kosong ditinggal mudik

Stop Kontak. PLN ingatkan stop kontak dan steker tercabut saat rumah kosong ditinggal mudik untuk cegah bahaya kebakaran
Foto: IPB
Stop Kontak. PLN ingatkan stop kontak dan steker tercabut saat rumah kosong ditinggal mudik untuk cegah bahaya kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat meninggalkan rumah untuk mudik Lebaran 2022 agar terhindar dari bencana kebakaran.

"Terus terang itu menjadi domain pelanggan itu sendiri, yang kami lakukan adalah tips-tips mencegah kebakaran akibat pemakaian listrik," kata GM PLN UID Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan di Jakarta.

Ia memberikan contoh, jika rumah akan dalam keadaan kosong pastikan stop kontak semua peralatan listrik termasuk steker (kabel terminal) tercabut dari stop kontaknya demi mencegah korsleting.

"Pastikan peralatan listrik dicabut dari stop kontak terutama juga yang menumpuk-menumpuk stekernya, ini untuk cegah korsleting listrik akhirnya kebakaran," kata dia.

Kemudian, lanjut dia, pastikan bahwa kita menggunakan peralatan listrik dengan standar SNI demi menghindari kegagalan fungsi karena kualitas yang buruk sampai mengakibatkan kebakaran, kemudian instalasi rumah sudah terstandar atau memiliki sertifikat layak operasi (SLO).

"Kemudian lampu nyalakan seperlunya saja, misal hanya di luar untuk penerangan. Kemudian terakhir, tolong pastikan kalau misal rumah kosong mungkin bisa dititipkan ke tetangga atau apapun untuk dilihat minimal sehari sekali untuk ditengok mana tahu ada sesuatu," katanya.

Yang tak kalah pentingnya, tambahnya, untuk instalasi diharapkan bisa diperiksa 10 tahun sekali pada lembaga teknis yang bersertifikasi.

"Kemudian saat membangun baru, pastikan miliki SLO. Tapi saya yakin pelanggan kami, khususnya di Jakarta sudah sadar semua, menggunakan listrik sesuai peruntukan dan secara legal," ucapnya.

Sebelumnya, kebakaran besar terjadi pada 400 bangunan rumah dan kios di Pasar Gembrong, Jakarta Timur.Kasi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan, luas area yang terbakar sekitar 1.200 meter persegi di RT 2, 3, 4, 5 dan 6 RW 01.

Gatot menambahkan akibat peristiwa kebakaran itu kerugian materi diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar.Gatot mengatakan kebakaran tersebut terjadi karena korsleting listrik dari salah satu rumah warga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement