Sistem Buka-Tutup Diberlakukan di Pintu Pelabuhan Merak 

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Muhammad Hafil

Sabtu 30 Apr 2022 23:05 WIB

 Sistem Buka-Tutup Diberlakukan di Pintu Pelabuhan Merak. Foto:  .Kendaraan pemudik mengantre saat menunggu giliran untuk melakukan verifikasi tiket online di Pintu Tol Penyeberangan Pelabuhan Merak, Banten. Foto: Republika/Thoudy Badai Sistem Buka-Tutup Diberlakukan di Pintu Pelabuhan Merak. Foto: .Kendaraan pemudik mengantre saat menunggu giliran untuk melakukan verifikasi tiket online di Pintu Tol Penyeberangan Pelabuhan Merak, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA  -- Volume kendaraan di Pelabuhan Merak tampak terus meningkat sejak Jumat (29/4/2022) malam yang memang diprediksi menjadi puncak arus mudik. Kepadatan terpantau masih terjadi di dekat pelabuhan, karena antrian menunggu giliran masuk kapal dan penuhnya kantong parkir dermaga.

Oleh karena itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy didampingi Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi, meninjau langsung pelabuhan Merak, Cilegon, Banten untuk mengurai kepadatan pemudik dan memastikan arus penyebrangan saat puncak arus mudik agar aman dan lancar pada Sabtu (30/4/2022). Ia mengatakan, sistem buka tutup menuju pelabuhan masih diberlakukan untuk mengatur pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. 

Baca Juga

“Kepadatan lalu lintas di Pintu tol Tangerang Merak yang mengarah ke pelabuhan Merak itu karena menunggu antrian, bukan macet. Karena disini parkirannya terbatas jadi kalo dibuka semua nanti membludak disini, kita akan sulit mengaturnya. Jadi buka tutup itu untuk mengatur gelombang yang akan dimuat ke kapal,” ujar Menko PMK saat meninjau Pelabuhan Merak, Sabtu (30/4/2022).

Muhadjir menyebut dari data jumlah penumpang, ada perubahan perilaku pemudik yang tahun ini banyak menggunakan jalur darat untuk mudik ke Sumatera. Menurut data sementara dari pihak Pelabuhan Merak, jumlah pemudik di pelabuhan Merak Banten meningkat drastis mencapai lebih dari 28.000 pemudik.

Sementara itu, untuk mempercepat penguraian pemudik, Muhadjir menyebut bahwa semua pihak termasuk PT ASDP Indonesia Ferry sudah melakukan berbagai cara. Pihak PT ASDP sudah memberlakukan kebijakan penambahan jumlah kapal penyeberangan dan sebisa mungkin mempercepat proses bongkar muat.

“Bahkan dari Pelabuhan Bakauheni, ada kapal yang berangkat menuju Pelabuhan Merak tanpa mengangkut penumpang. Total saat ini ada 8 kapal yang hanya bongkar di pelabuhan Bakauheni dan langsung kembali ke Merak,” tutur Menko PMK.

Tak hanya itu, pihak Kementerian Perhubungan, disebut Muhadjir juga menyiapkan dua pelabuhan tambahan untuk mendukung kerja Pelabuhan Merak yaitu Pelabuhan Indah Kiat dan Pelabuhan Bojonegara.

Menko PMK telah melakukan peninjauan sejak Sabtu dini hari hingga siang tadi (30/4) untuk memantau dan memastikan kelancaran arus mudik di Merak.

Dalam peninjauan tersebut Menko PMK turut didampingi Sesjen Kemenhub Djoko Sasono, Direktur utama BKI Rudyanto, dan Direktur Utama Gapasdap Khoiri Soetomo.

Kemudian dalam perkembangan terakhir di Sabtu siang (30/4/2022), kepadatan kendaraan yang akan menyeberang dari Merak ke Bakauheni sudah relatif normal. 

“Alhamdulillah pada siang hari ini untuk penyebrangan, sudah relatif normal. Rata-rata sudah tidak menunggu lama di tempat ini, kemudian kita akan terus memaksimalkan berbagai upaya termasuk penambahan kapal dan mengatur limit bongkar muat, serta giliran kapal masuk ke dermaga lebih kita perketat proses pengangkutan mereka,” kata Muhadjir.

Pada kesempatan itu, Menko PMK turut menyampaikan terimakasih kepada awak media yang sudah mengikuti perkembangan dan penanganan mudik untuk memberikan informasi yang bermanfaat untuk pemudik.

“Saya ucapkan terimakasih atas dedikasi rekan-rekan wartawan yang terus memantau dan mengikuti perkembangan penanganan mudik khsusunya penyebrangan dari Merak ke Bakauheni,” tutup Menko PMK.