Enam Sunnah Sebelum Sholat Idul Fitri

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko

Ahad 01 May 2022 03:00 WIB

 Umat Muslim Palestina melaksanakan sholat Idul Fitri 1442 H di Kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Kamis (13/5). Foto: AP/Mahmoud Illean Umat Muslim Palestina melaksanakan sholat Idul Fitri 1442 H di Kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Kamis (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, Ada beberapa hal yang termasuk sunah untuk dilakukan seorang Muslim ketika hendak melaksanakan sholat Idul Fitri. Ini sebagaimana dipaparkan oleh pakar fiqih yang juga pendiri Rumah Fiqih Indonesia, ustaz Ahmad Sarwat dalam program Sekolah Fiqih yang diselenggarakan secara virtual dan disiarkan melalui kanal You Tube resmi Rumah Fiqih beberapa hari lalu.

Apa saja?

Baca Juga

1.Mandi

Disunahkan untuk mandi sebelum berangkat ke tempat sholat Idul Fitri atau Idul Adha. Dasarnya adalah atsar yang dilakukan Umar Radhiyallahu.

 

ان عبدالله بن عمر كان يغتسل يوم الفطر قبل أن يغطو الى المصلى

 

Bahwa Abdullah Ibnu Umar  Ibnu Khattab Radiyallahu Anhu mandi pada hari raya Idul Fitri sebelum berangkat sholat. 

Dasar ini memang tidak langsung dari Rasulullah SAW, melainkan dari praktik sahabat nabi. Namun Imam An Nawawi mengomentari bahwa atsar di atas adalah atsar yang sahih sebagaimana tercantum dalam kitab Al Majmu' Syarah Al Muhadzdzab. Sedang hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW mandi pada dua hari raya, oleh sebagian ulama dikatakan sebagai hadits yang lemah.

عن ابن عباس قال كان رسول الله ﷺ يغتسل يوم الفطر ويوم الأضح

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu berkata bahwa Rasulullah SAW  mandi pada hari Idul Fitri dan hari Idul Adha (HR.Ibnu Hibban) 

Di antara yang mendhaifkan hadits di atas adalah Al Albani.

"Jadi disunahkan mandi menjelang Idul Fitri atau Idul Adha. Itu memang kita menemukan haditsnya kan lemah. Cuma begini, meskipun hadits itu dikatakan lemah, belum tentu isinya atau kontennya menjadi haram atau menjadi tidak boleh dikerjakan. Bukan berarti mandi itu tidak disunnahkan, karena ada banyak ulama menyebutkan sebagai atsar. Dasar ini menang tidak langsung dari nabi, melainkan dipraktikkan sahabat. Ibnu Umar beliau mempraktikan, bahwa ini adalah praktik nabi juga. Terkadang Abdullah ibnu Umar tidak ngomong nabi begini, dan khasnya Ibnu Umar adalah mempraktikan apapun yang dikerjakan oleh nabi," kata ustaz Ahmad Sarwat.