Sabtu 30 Apr 2022 07:15 WIB

Liga-Liga Eropa Tolak Rencana UEFA Terapkan Format Baru Liga Champions

LIga Champions format baru bakal diperluas dari 32 menjadi 36 tim.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
Logo Liga Champions (ilustrasi). UEFA akan memperkenalkan format baru Liga Champions yang ditentang oleh liga-liga Eropa.
Logo Liga Champions (ilustrasi). UEFA akan memperkenalkan format baru Liga Champions yang ditentang oleh liga-liga Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Liga-liga Eropa menyampaikan aspirasi ke UEFA terkait format baru Liga Champions. Mereka menolak rencana penambahan jumlah pertandingan di kompetisi antarklub terelite Erpa tersebut. Selain itu, mereka juga menolak gagasan soal penentuan tim yang lolos berdasarkan penampilan historis dalam kompetisi. 

Setahun setelah menggagalkan proyek Liga Super Eropa, UEFA berencana membuat perubahan di Liga Champions mulai 2024. Kompetisi ini bakal diperluas dari 32 menjadi 36 tim. Dua slot akan disisihkan untuk tim dengan rekor bagus di Eropa selama lima musim terakhir, jika gagal lolos berdasarkan posisi di liga domestik mereka. 

Baca Juga

Kelompok Liga-Liga Eropa pun bertemu untuk membahas masalah ini di Istanbul, Turki. Mereka menegaskan kalau tiket Liga Champions harus didasarkan pada kualifikasi yang diperoleh dari hasil di liga domestik musim sebelumnya. 

"Peningkatan lebih dari 50 persen pertandingan akan merugikan sebagian besar klub dan hanya sedikit yang diuntungkan. Kita perlu memiliki jumlah putaran yang lebih rendah,'' kata Ketua Liga-Liga Eropa, Claus Thomsen, dikutip dari AP, Sabtu (30/4/2022).

Jelang pertemuan penting di Wina bulan depan, UEFA didesak untuk membatalkan rencana perluasan babak penyisihan grup. UEFA berencana menambah jumlah pertandingan dari enam menjadi delapan per tim selama fase grup, bahkan sampai 10 laga pada 2024, berdasarkan format klasemen tunggal. Liga Eropa ingin tiket ke Liga Champions masih menerapkan sistem berdasarkan prestasi olahraga pada musim sebelumnya. Bukan berdasarkan koefisien hanya karena mereka klub besar, hanya demi memuaskan pemegang hak siar.

Thomsen mengingatkan, deklarasi Liga Super Eropa membuat sepak bola di Eropa bersatu dan menyepakati hal-hal tertentu, termasuk bahwa prestasi olahragalah yang membawa tim dari satu level ke level berikutnya. "Kita seharusnya tidak menggelar turnamen tertutup dan bahwa kita tidak boleh pindah ke arah itu," kata Thomsen. 

"Anda bisa berargumen itu hanya dua tempat dan sekarang tidak ada lompatan, tetapi Anda meninggalkan prinsip dasar. Pada akhirnya, saya percaya UEFA akan bergerak ke arah itu juga."

Thomsen merupakan kepala eksekutif Liga Denmark, duduk di Komite Kompetisi Klub UEFA, dan akan ikut dalam pertemuan 10 Mei. Komite tersebut membuat proposal resmi untuk disetujui komite eksekutif badan pengatur sepak bola Eropa, yang juga akan bertemu di Wina, Austria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement