Jangan Sampai di Hari Kemenangan Ada yang Merasa Miskin

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil

Jumat 29 Apr 2022 23:30 WIB

 Jangan Sampai di Hari Kemenangan Ada yang Merasa Miskin. Foto:  Idul Fitri Ilustrasi Foto: Republika/Wihdan Jangan Sampai di Hari Kemenangan Ada yang Merasa Miskin. Foto: Idul Fitri Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Cholil Nafis mengimbau kepada umat Islam untuk mengeluarkan zakat dan sedekah untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Dia berharap, di Hari Kemenangan ini tidak ada umat Islam yang tidak mampu makan dan merasa miskin. 

"Keluarkan zakatnya dan sedekahnya, jangan sampai nanti di Hari Kemenangan, di kebahagiaan kita ada orang yang tak mampu untuk makan, masih ada yang merasa miskin," ujar Kiai Cholil saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (29/4).

Baca Juga

Namun, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah ini juga mengimbau kepada umat Islam untuk mengoptimalkan zakat, infak, dan sedekahnya lewat lembaga kredibel seperti Lembaga Zakat Infaq Shadaqah Nahdlatul Ulama (Lazisnu). 

"Mengimbau seluruh umat Islam khususnya yang masuk kategori mampu (aghniya’) agar 

mengoptimalkan pembayaran zakat, infak, dan sedekah (ZIS) melalui lembaga yang memiliki 

otoritas dan kredibilitas," ujar Kiai Cholil kepada Republika.co.id, Jumat (29/4). 

Dengan berzakat kepada lembaga kredibel, manfaat zakat, infak, dan sedekah terasakan lebih fokus dan tetap meluas, serta produktif bagi mereka yang berhak menerimanya atau mustahik.

"Kewajiban menunaikan zakat di bulan Ramadhan adalah ibadah mahdhah sekaligus ibadah sosial karena menjadi perekat sosial bagi masyarakat yang berhak dan membutuhkannya khususnya akibat terdampak pandemi Covid-19 secara ekonomi," jelas Kiai Cholil.

Di samping itu, Kiai Cholil juga bersyukur pada tahun tahun ini umat Islam sudah bisa kembali memeriahkan syiar Ramadhan dan Idul Fitri. Karena, pandemi Covid-19 sudah mulai mereda.

"Alhamdulillah kita rayakan dengan penuh khidmah, tentu takdir itu menunjukkan kebesaran Allah. Kita bisa interaksi normal kembali, masjid-masjid bisa dioenuhi, dalam rangka menyebatkan syiar Islam di tengah-tengah masyarakat. Tapi, jangan lupa tetap jaga prokes. Jika dalam keadaan sehat jangan dulu bergabung," kata Kiai Cholil.