Waduh, Antrean Masuk Kapal Ferry di Merak Makin Padat

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Jumat 29 Apr 2022 20:10 WIB

Sejumlah kendaraan mengantre untuk naik ke atas kapal di Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (29/4/2022). Dalam puncak arus mudik di Pelabuhan Merak, ribuan kendaraan terjebak kemacetan hingga Cilegon Barat atau sekitar 10 km baik di jalur tol maupun jalur jalan arteri. Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay Sejumlah kendaraan mengantre untuk naik ke atas kapal di Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (29/4/2022). Dalam puncak arus mudik di Pelabuhan Merak, ribuan kendaraan terjebak kemacetan hingga Cilegon Barat atau sekitar 10 km baik di jalur tol maupun jalur jalan arteri.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Antrean pemudik kendaraan mobil dan motor di Pelabuhan Merak, Banten yang ingin menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, makin padat pada H-3 Jumat (29/4/2022). Pemudik yang telah membeli tiket Dermaga Eksekutif terpaksa rela menunggu lebih dari lima jam baru bisa masuk kapal ferry.

Para pemudik dari kota-kota di Jawa terpaksa mengetem lama di Pelabuhan Merak setelah mengalami kemacetan di Cilegon hingga Merak. Dermaga Eksekutif yang diminati pemudik, menjadi penyebab antrean masuk kapal ferry makin panjang lebih dari lima jam, bahkan sebelumnya mencapai 10 sampai 12 jam.

Baca Juga

“Saya sudah pesan tiket untuk menyeberang ke Bakauheni seharusnya bisa masuk kapal pukul 12.00, karena antrean panjang, baru bisa masuk kapal Subuh,” kata Wisnu Wardhana, warga DKI Jakarta setelah tiba di Bandar Lampung, Jumat (29/4).

Ia mengatakan, banyaknya peminat kapal di Dermaga Eksekutif pada arus mudik ini terpaksa ikut mengantre panjang. Sedangkan untuk mengubah tiket melalui Dermaga Reguler sudah tidak mungkin lagi. “Kapal yang beroperasi di Dermaga Eksekutif sedikit 4-5 kapal saja, seharusnya ditambah,” kata Wisnu yang mudik ke Palembang.

Sedangkan Aji, karyawan swasta di Yogyakarta mudik ke Bandar Lampung, mengatakan, ia tidak sempat lagi memesan tiket kapal ferry  melalui daring, sehingga ia memesan tiket kapal dermaga reguler.

"Dermaga reguler, tidak terlalu lama seperti Dermaga Eksekutif, karena kapalnya banyak," ujar Aji kepada Republika.co.id di Bandar Lampung, Jumat (29/4).

Menurut Aji, pemudik bermobil yang antre lima sampai 12 jam tersebut, karena telah memesan tiket masuk kapal di Dermaga Eksekutif. Akhirnya, antrean panjang mobil pribadi pemudik tidak terhindarkan sampai ke luar Pelabuhan Merak, Banten.

Antrean pemudik bermobil pribadi semakin membeludak pada H-3 Lebaran Idul Fitri. Diperkirakan puncak arus mudik di Pelabuhan Merak – Bakauheni terjadi pada Sabtu malam. Kementrian Perhubungan (Kemenhub) mencatat terjadi peningkatan tren pergerakan kendaraan melalui angkutan penyebaran Selat Sunda.

Menurut Jubir Kemenhub Adita Irawati dalam konferensi persnya, mengatakan pada H-4 Kamis (28/4) terjadi kenaikan arus kendaraan pribadi sebesar 382,41 persen dibandingkan hari sebelumnya. Ia mengatakan, peningkatan arus mudik kendaraan sudah terjadi sejak Senin (25/4) hingga Kamis (28/4).

Sedangkan arus mudik pemudik kendaraan mobil dan motor juga mulai ramai di Pelabuhan Bakauheni. Pemudik yang ingin menyeberang ke Pelabuhan Merak, terpaksa mengantre juga selama tiga – empat jam baru bisa masuk kapal ferry.

“Dari Bandar Lampung kami tiba di Pelabuhan Bakauheni jam 11, menunggu antrea masuk kapal sampai empat jam, baru tiba di Bekasi pukul 11 malam,” kata Doso, warga Bandar Lampung yang berlebaran di Bekasi, Jawa Barat.

Sedangkan arus mudik kendaraan bermotor saat ini sudah memadati jalan lintas Sumatra. Pemudik bermotor yang tiba di Pelabuhan Bakauheni dari Merak, langsung meluncur ke jalan lintas Sumatra secara konvoi.

Arus kendaraan pemudik bermotor dari Bakauheni terlihat sampai Natar, Kabupaten Lampung Selatan hingga Tegineneng, Kabupaten Pesawaran. Sedangkan pemudik bermobil rata-rata lebih memilih masuk Jalan Tol Trans Sumatra dibandingkan jalan lintas Sumatra.