Jumat 29 Apr 2022 17:09 WIB

Wakil Rakyat Ingatkan Kesigapan Petugas Hadapi Puncak Arus Mudik

Keamanan dan kenyamanan para pengguna jalan harus diutamakan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang, Wisnu Wahyudi (tiga dari kanan) dan sejumlah anggotanya saat meninjau Pos Pengamanan Mudik Lebaran 1443 Hijriah, di Bawen, Kabupaten Semarang.
Foto: dok. istimewa
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang, Wisnu Wahyudi (tiga dari kanan) dan sejumlah anggotanya saat meninjau Pos Pengamanan Mudik Lebaran 1443 Hijriah, di Bawen, Kabupaten Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Wakil rakyat Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mengingatkan kesiapan petugas pos pelayanan maupun pos pengamanan dalam rangka mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik pada puncak arus puncak mudik Lebaran 1443 Hijriah.

Selain menjamin kelancaran arus lalu lintas di dalam ruas tol, seluruh komponen petugas dan stakeholder yang terlibat dalam pos pelayanan dan pos pengamanan juga harus sigap di jalur arteri non tol di wilayah Kabupaten Semarang.

“Hal ini untuk menjamin keamanan dan kenyamanan para pengguna jalan (pemudik) yang melintas di wilayah Kabupaten Semarang,” ungkap Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang, Wisnu Wahyudi, di Pos Pengamanan Bawen, Kabupaten Semarang.

Wisnu mengungkapkan, keamanan dan kenyamanan para pengguna jalan harus diutamakan. Terlebih prediksi jumlah pemudik pada Lebaran 2022 ini bakal meningkat tajam, setelah Lebaran dua kali Lebaran sebelumnya masyarakat tidak mudik akibat pandemi.

Untuk itu, posko pelayanan yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah maupun aparat kepolisian tidak hanya dioptimalkan untuk pengamanan saja. Namun juga dioptimalkan untuk mmberikan kenyamanan para pemudik.

Misalnya dengan menambah fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah ada agar masyarakat yang melaksanakan mudik semakin nyaman, setelah mereka melewatkan perjalanan mudik dengan jarak tempuh serta waktu yang cukup panjang.

Sehingga kondisi fisik, kebugaran serta kesehatan yang terjaga akan sangat menentukan. “Maka, kalau layanan kesehatan di luar pelayanan vaksinasi ditambah lagi, para pemudik akan merasa nyaman selama mereka menempuh perjalanan,” tegas legislator PDIP Kabupaten Semarang ini.

Lebih lanjut, Wisnu juga mengingatkan antisipasi terhadap potensi kemacetan di jalur arteri non tol. Seperti diketahui jalur arteri nasional di Kabupaten Semarang memiliki spot-spot potensi simpul kemacetan arus lalu lintas.

Seperti simpang Bawen, jalur Bawen-Ambarawa (arah Yogyakarta), jalur Bawen-Tuntang-Salatiga (arah Solo) dan jalur akses Daya Tarik Wisata (DTW). “Untuk itu saya juga minta petugas terkat menyiapkan rekayasa atau skenario penanganan dengan baik,” tegas Wisnu.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Semarang, Tri Martono menambahkan, pada puncak arus mudik/balik Lebaran kali ini memang diprioritaskan di jalur tol Trans Jawa mulai dari Jabodetabek hingga Surabaya.

Kendati begitu, jika terjadi hambatan (stagnasi) di jalur tol, maka arus lalu lintas akan dibuang ke jalur arteri. Terkait antisipasi kemacetan arus lalu lintas di jalur arteri non tol telah disiapkan posko-posko pengamanan di sejumlah titik kerawanan.

Baik Dishub maupun kepolisian juga menyiapkan personil tambahan dengan prioritas mengamankan potensi simpul-simpul kemacetan seperti exit tol (Bawen dan Ungaran), aktivitas pasar tradisional serta persimpangan jalan mulai dari exit tol Ungaran hingga exit tol Bawen.

“Dengan upaya-upaya ini, diharapkan potensi kemacetan arus lalu lintas di jalur arteri non tol di wilayah Kabupaten Semarang akan dapat diantisipasi dengan baik,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement