Jumat 29 Apr 2022 08:26 WIB

Rusia Tuding AS dan Polandia Berencana Pecah Ukraina

Polandia merupakan salah satu pendukung terkuat Ukraina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Orang-orang mengibarkan bendera Ukraina selama demonstrasi menentang pendudukan Rusia di Kherson, Ukraina, Sabtu, 5 Maret 2022.
Foto: AP Photo/Olexandr Chornyi
Orang-orang mengibarkan bendera Ukraina selama demonstrasi menentang pendudukan Rusia di Kherson, Ukraina, Sabtu, 5 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) Sergey Naryshkin menuding Amerika Serikat (AS) dan Polandia merencanakan untuk memperoleh lingkup pengaruh di Ukraina. Pernyataan Naryshkin dinilai sebagai sinyal bahwa konflik di Ukraina dapat berakhir dengan membagi paksa negara tersebut antara Barat dan Rusia.

Mengutip data intelijen yang tidak dipublikasikan, Naryshkin mengatakan AS dan Polandia berencana memulihkan kendali Polandia atas bagian barat Ukraina. “Menurut intelijen yang diterima SVR, Washington dan Warsawa sedang mengerjakan rencana untuk membangun kontrol militer serta politik Polandia yang ketat atas kepemilikan bersejarahnya di Ukraina,” ucap Naryshkin dalam sebuah pernyataan yang dirilis SVR, Kamis (28/4/2022).

Baca Juga

Menurut SVR, AS dan Polandia tengah mendiskusikan sebuah rencana untuk mengerahkan pasukan “penjaga perdamaian” Polandia tanpa mandat Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke bagian barat Ukraina. Di wilayah itu, kemungkinan konfrontasi dengan pasukan Rusia rendah.

Pemerintah Polandia belum mengomentari keterangan yang dirilis SVR. Pada masa silam, Polandia pernah memerintah beberapa wilayah yang kini menjadi bagian dari Ukraina. Wilayah Ukraina Barat, termasuk kota Lviv, sempat berada di bawah kendali Warsawa. Namun pada akhir Perang Dunia II, wilayah itu menjadi milik Uni Soviet. 

Terkait konflik yang kini sedang berlangsung, Polandia merupakan salah satu pendukung terkuat Ukraina. Selain memasok senjata ke Kiev, Warsawa pun menampung sekitar 3 juta warga Ukraina yang mengungsi akibat serangan Rusia. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement