REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Times Higher Education (THE) menerbitkan hasil THE University Impact Rankings 2022. Pemeringkatan menunjukkan sektor pendidikan tinggi global bekerja menuju SDGs dan tahun ini Universitas Gadjah Mada (UGM) menembus 10 besar dunia.
UGM masuk 10 besar dunia untuk SDG 1, yaitu no poverty atau tanpa kemiskinan. Rektor UGM, Prof Panut Mulyono mengatakan, dalam pemeringkatan THE University Impact Rankings tahun ini, UGM berpartisipasi dalam keseluruhan 17 SDGs.
"Dari 17 SDGs yang dinilai, UGM menunjukkan peningkatan performa yang cukup signifikan pada empat SDGs dan berhasil menembus posisi 10 besar dunia untuk SDG 1," kata Panut, Kamis (28/4).
Ia memaparkan, peringkat UGM untuk SDG 1 yang berada di posisi 10, melompat enam peringkat dari tahun sebelumnya. Selain itu, UGM memperbaiki peringkat untuk dua SDG lainnya seperti menjadi posisi 20 besar dunia atau peringkat 12 untuk SDG 8.
SDG 8 merupakan decent work and economic growth atau pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Serta, peringkat 20 untuk SDG 2 yaitu zero hunger atau tanpa kelaparan. UGM masuk posisi 50 SDG 16 dan masuk posisi 100 lima SDG lain.
Panut berpendapat, pada tahun ini kompetisi dalam pemeringkatan THE semakin ketat. Dengan jumlah universitas yang berpartisipasi naik 26 persen dari pemeringkatan tahun lalu, dari 1.115 menjadi 1.406 universitas di dunia.
"Meskipun menghadapi persaingan yang ketat, secara keseluruhan UGM mampu mempertahankan posisi di 100 besar dunia di peringkat 87 tahun ini," ujar Panut.
Ia menekankan, ketatnya persaingan terlihat pula dari skor di beberapa SDGs yang meningkat signifikan, tapi tidak mengalami perubahan pada peringkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Terjadi di SDGs 4, SDGs 5, SDGs 9, SDGs 11 dan SDGs 13.
THE sendiri merupakan lembaga pemeringkatan yang mengevaluasi kontribusi kampus-kampus di dunia mengacu pada 17 Sustainable Development Goals SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. SDGs dirancang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Metodologi yang digunakan THE melalui penilaian beberapa metrik yang relevan dari setiap SDG. Pengumpulan data masing-masing metrik berasal dari berbagai sumber, termasuk data yang diajukan universitas dan data bibliometric Elsevier.
"Pemeringkatan tersebut memberi kesempatan untuk menyoroti upaya universitas dalam membawa perubahan bagi komunitas dan lingkungan," kata Panut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
