Rabu 27 Apr 2022 17:40 WIB

Kapolri Pastikan Kesiapan Kalikangkung Antisipasi Lonjakan Arus Mudik

Jalur alternatif di luar jalur tol juga sudah dipersiapkan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo didampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meninjau kesiapan Pos Terpadu Gerbang Tol Kalikangkung, Kota Semarang, Rabu (27/4).
Foto: Polda Jateng
Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo didampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meninjau kesiapan Pos Terpadu Gerbang Tol Kalikangkung, Kota Semarang, Rabu (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Memasuki H-5 Lebaran 1443 Hijriah, belum terpantau lonjakan pergerakan kendaraan pemudik di Jawa Tengah. Hal ini berdasarkan pantauan yang dilakukan oleh Kapolri di jalur utama mudik di wilayah setempat.

Kendati di wilayah Jakarta sudah terpantau pergerakan kendaraan pemudik menuju ke wilayah Jateng, volume kendaraan yang masuk wilayah Jateng belum mengalami kenaikan signifikan.

“Dari laporan terakhir, persentase kenaikan baru di angka 6 hingga 7 persen,” ungkap Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, di sela meninjau kesiapan Pos Terpadu Gerbang Tol Kalikangkung, Kota Semarang, Rabu (27/4/2022).

Dalam kesempatan ini, Kapolri beserta jajarannya juga menggelar rapat tertutup untuk  membahas strategi rekayasa lalu lintas hingga kesiapan jalur alternatif di pantai utara dan jalur selatan.

Termasuk sejumlah skenario untuk mengurai kemacetan dan kepadatan kendaraan saat puncak arus mudik Lebaran. Seperti rencana rekayasa one way (satu arah) serentak mulai tanggal 28 dari pukul 17.00 sampai 24.00 WIB.

“Ini kita siapkan dan kita melihat prediksi puncak arus mudik akan dimulai di tanggal tersebut,” ungkapnya.

Selain persoalan antisipasi untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas di dalam ruas tol, masih jelas Kapolri, keselamatan para pemudik juga menjadi prioritas dalam pelaksanaan mudik Lebaran 2022 ini.

Untuk itu, ia meminta kolaborasi seluruh stakeholder yang terlibat dalam pos pelayanan terpadu di rest area juga dimaksimalkan untuk mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan para pemudik.

Kepada para pemudik, Kapolri juga mengimbau, jika sudah melampaui batas waktu ketahanan berkendara juga diimbau untuk istirahat sejenak di rest area yang sudah ada pos pelayanan terpadu untuk menyegarkan kembali kondisi fisiknya.

Pos pelayanan ini untuk masyarakat, sehingga masyarakat bisa memanfaatkan pos pelayanan yang ada untuk rehat dan refreshing sebentar selain ishoma, seperti membatalkan puasa ataupun makan sahur.

Sebab pos-pos pelayanan tersebut juga menyiapkan takjil ataupun santapan sahur bagi para warga yang ingin merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman masing-masing.

“Sehingga masyarakat akan kembali pada kondisi yang selalu prima untuk melaksanakan perjalanannya kembali. Ini kita mohon untuk diinformasikan,” tegasnya.

Di sisi lain terkait dengan upaya dan strategi mengantisipasi kemacetan saat puncak arus mudik, Sigit menuturkan khusus di wilayah Jateng telah disiapkan empat jalur alternatif untuk mudik.

Selain jalan tol Trans Jawa yang dapat dilalui oleh masyarakat, juga ada jalur pantai utara, pantai selatan, arteri, dan jalur di wilayah selatan.

“Jadi itu alternatif-alternatif yang disiapkan bagi masyarakat yang tentunya juga perlu diinformasikan agar bisa memilih jalur alternatif di luar jalur tol yang sudah dipersiapkan,” tegasnya.

Sementara itu, pada pengecekan pos terpadu ini, Kapolri juga menerima laporan melalui simulasi Tactical Floor Game (TFG) dari personel kepolisian dalam menyiapkan kebijakan rekayasa lalu lintas one way serentak yang akan dimulai pada 28 April 2022 pukul 17.00 hingga 24.00 WIB.

Sementara melalui Command Center secara real time, saat ini arus lalu lintas sudah terlihat padat mulai di wilayah Losari, sehingga tentunya berbagai kesiapan harus dilakukan.

Di sisi lain, Kapolri juga kepada seluruh personel jajarannya untuk aktif menyampaikan informasi terkait kondisi terkini dari pelaksanaan mudik kepada masyarakat melalui saluran media.

Dengan informasi secara cepat dan tepat, diharapkan masyarakat dapat mengantisipasi potensi kepadatan lalu lintas di berbagai ruas jalur mudik.

“Hal-hal itu kita harapkan bisa membantu untuk mengurangi kepadatan sekaligus juga kita harapkan bisa mengurangi risiko kecelakaan saat puncak arus mudik,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement