Selasa 26 Apr 2022 22:01 WIB

Kapasitas Maskapai Global Capai Puncak 2022

Permintaan penerbangan domestik di China melonjak meski penguncian diperpanjang.

Ilustrasi penerbangan
Ilustrasi penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kapasitas maskapai penerbangan global telah melonjak ke level tertinggi pada 2022 pekan ini, perusahaan data perjalanan OAG mengatakan pada Selasa (26/4/2022). Lonjakan ini karena rebound permintaan domestik China meskipun penguncian diperpanjang di pasar penerbangan terbesar di Asia. 

Margin penyulingan bahan bakar jet Asia, yang meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua bulan terakhir, berada di 30,04 dolar AS per barel di atas minyak mentah Dubai pada Senin (25/4/2022), data Refinitiv Eikon menunjukkan.

Baca Juga

Penguncian Covid-19 Shanghai telah memasuki minggu keempat dan perintah pengujian massal di Beijing telah memicu kekhawatiran bahwa ibu kota China dapat ditakdirkan untuk nasib yang sama.Tetapi maskapai penerbangan global telah menambahkan 2,5 juta kursi dalam seminggu hingga Senin (25/4/2022), hampir setengahnya berada di China, data OAG menunjukkan.

"Ini membalikkan pengurangan kapasitas yang telah terjadi selama beberapa pekan terakhir sebagai konsekuensi dari pembatasan perjalanan di wilayah Shanghai pada khususnya," kata perusahaan data itu dalam sebuah pernyataan.

Total kapasitas maskapai terjadwal di Asia Timur Laut melonjak 10,8 persen dalam seminggu hingga Senin (25/4/2022) dari pekan sebelumnya, menurut OAG. Namun demikian kapasitas kawasan tetap sekitar 36 persen lebih rendah dari minggu yang sama pada 2019 sebelum pandemi.

Total kapasitas maskapai penerbangan domestik dan internasional global meningkat sebesar 3,3 persen pekan ini menjadi 88,6 juta kursi, sekitar 20 persen lebih rendah dari tahun 2019.OAG mengatakan kapasitas yang direncanakan selama tiga bulan ke depan terus mendekati level 2019, mencerminkan kepercayaan dalam pemulihan perjalanan.

"Kami masih memiliki perjalanan yang panjang dan semakin sulit untuk kembali ke 109 juta kursi per minggu pada 2019 jika memang, kami pernah mencapai kembali ke titik itu," kata OAG dalam sebuah posting blog. "Tapi dibandingkan tahun lalu, segalanya terlihat jauh lebih baik di sebagian besar pasar."

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement