Selasa 26 Apr 2022 17:15 WIB

Kemenkumham Anugerhi Balitbang Kementan Atas Pengembangan Produk Berbasis Eucalyptus

Penghargaan ini adalah kado istimewa yang sangat luar biasa bagi jajaran Litbang

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan dianugrahi penghargaan Inovasi di Masa Pandemi dari Kementerian Hukum dan HAM RI. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Menkumham Yasonna Laoly kepada Plt. Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry atas penemuan formula aromatik berbasis eukaliptus dengan nomor paten P00202003578.
Foto: istimewa
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan dianugrahi penghargaan Inovasi di Masa Pandemi dari Kementerian Hukum dan HAM RI. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Menkumham Yasonna Laoly kepada Plt. Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry atas penemuan formula aromatik berbasis eukaliptus dengan nomor paten P00202003578.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan dianugrahi penghargaan Inovasi di Masa Pandemi dari Kementerian Hukum dan HAM RI. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Menkumham Yasonna Laoly kepada Plt. Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry atas penemuan formula aromatik berbasis eukaliptus dengan nomor paten P00202003578.

Terkait hal ini, Kepala Balitbangtan Fadjri Djufri menyampaikan terima kasih atas diberikannya penghargaan tersebut. Menurut Fadjri, penghargaan ini adalah kado istimewa yang sangat luar biasa atas upaya dan kerja keras jajaran Litbang dalam menciptakan aromatik berbahan eucalyptus.

Baca Juga

"Anugerah ini merupakan apresiasi bagi kita dalam berinovasi dan mendaftarkan paten khususnya produk berbasis eukaliptus dalam upaya pengendalian Covid-19," ujar Fadjri di Graha Pengayoman, Jakarta Selatan, Selasa, 26 April 2022.

Fadjri menerangkan, pengembangan formula ini diawali dari pengujian berbagai tumbuhan yang ada di Indonesia. Termasuk tumbuhan eucalyptus. Dari penelitian yang dihasilkan, eukaliptus terpilih untuk dikembangkan lebih lanjut karena mengandung senyawa aktif 1,8-cineole (eucalyptol) yang memiliki bioaktivitas dengan beragam manfaat untuk kesehatan.

Bahkan tidak hanya itu, formula berbasis eukaliptus ini juga telah diuji secara klinis. Hasilnya menunjukkan bahwa hasil molekuler docking mampu mengikat Mpro pada virus SARS CoV-2 sehingga sulit bereplikasi. 

"Kemudian inovasi ini kami kembangkan hilirisasinya melalui kerja sama lisensi dengan perusahaan swasta. Saya kira ini adalah upaya untuk mempercepat proses pengembangan produk agar bisa digunakan oleh masyarakat," katanya.

Sebelumnya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengapresiasi capaian Balitbangtan dalam mengembangkan inovasi produk berbasis eukaliptus. SYL mengatakan bahwa selama pandemi Covid-19 jajaran Kementan terus bekerja untuk menghasilkan inovasi. "Selama dua tahun pandemi, jajaran Kementan tidak berhenti turun ke lapangan dan terus berinovasi karena yang kita urus adalah makannya 273 juta rakyat Indonesia," katanya.

SYL menambahkan, sektor pertanian sejauh ini mampu menjadi salah satu sektor yang tumbuh positif dan menopang perekonomian nasional. Pertanian mampu berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan berperan terhadap pendapatan negara melalui ekspor.

"Kementan terus menopang ketersediaan pangan sekaligus kesejahteraan petani sehingga menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Di masa pandemi Covid-19, hanya sektor pertanian yang pertumbuhan PDB nya paling besar dan positif, yakni 16,4 persen," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement