REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator kompetisi sepak bola Indonesia, PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyoroti pembenahan perangkat pertandingan menjelang kompetisi musim 2022/2023. Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita mengatakan tidak ada evaluasi mayor dari kompetisi musim 2021/2022.
"Kalau di minornya kita sih teknis betul. Berbagai hal yg sifatnya teknis bisa diselesaikan. Kami punya catatan terhadap penampilan pada perangkat pertandingan seperti wasit, kan kita tahu semua," kata Lukita di Kantor LIB, Senin (25/4/2022).
Dia menilai beberapa kesalahan pengambilan keputusan oleh wasit bisa jadi karena mereka sudah lama vakum. Kendati demikian, dia menegaskan hal itu tidak bisa dijadikan alasan. Bagaimana pun, kata dia, kinerja wasit harus benar-benar maksimal agar tidak ada pihak yang dirugikan.
"Itu menjadi pelajaran buat kita semua bahwa wasit itu penentu dari kualitas pertandingan," tambahnya.
Sementara mengenai sarana prasarana untuk pertandingan menurutnya tidak ada masalah yang signifikan. Dia menilai kondisi lapangan maupun stadion semuanya sudah memenuhi standar. Kendati demikian dia memastikan pihaknya akan terus mempersiapkan segala sesuatu agar semuanya berjalan dengan baik.
Terlebih, kata dia, LIB berencana untuk kembali mendatangkan penonton dan dengan 100 persen kapasitas stadion. "Dari venue nggak ada yg signifikan ya pak. Kondisi lapangan kan bagus, akomodasi terakhir di seri 1 2 3 gak ada masalah standarnya sama," katanya.
Senada dengan itu, Direktur Operasional PT LIB Sudjarno mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk membicarakan soal pembenahan perangkat pertandingan. "Evaluasi lainnya, seperti wasit juga kami evaluasi. Nanti akan kami komunikasikan dengan federasi soal ini," kata Sudjarno, Senin (25/4/2022).
Sudjarno menambahkan, yang perlu dicaribawahi untuk kompetisi yang akan datang adalah terkait jadwal pertandingan yang harus berjalan sesuai rencana. Menurutnya itu menjadi sangat penting karena pihaknya ingin memberikan jadwal yang ideal kepada klub, artinya tidak terlalu mepet antara satu pertandingan dengan pertandingan lainnya.
"Kita harus bisa on schedule. Kami komunikasi intens dengan federasi agar agenda fix. Secara informal pak Ketum (PSSI) dan Menpora sudah komunikasi. Ini sedang merancang-rancang," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
