Selasa 26 Apr 2022 15:59 WIB

Hari Lupus Sedunia di Era Pandemi Menuju Endemi

Kehadiran Gerakan INSAP tetap akan dibutuhkan di tengah masyarakat.

Rep: udang bago/ Red: Partner
.
.

Ketua Syamsi Dhuha Foundation (SDF) Dian Syarief ikut serta pada Charity Run & Walk For Lupus dalam rangka memperingati Hari Lupus Sedunia, di Car Free Day (CFD) Dago, Kota Bandung. (Republika/Edi Yusuf)
Ketua Syamsi Dhuha Foundation (SDF) Dian Syarief ikut serta pada Charity Run & Walk For Lupus dalam rangka memperingati Hari Lupus Sedunia, di Car Free Day (CFD) Dago, Kota Bandung. (Republika/Edi Yusuf)

Memaknai World Lupus Day (WLD) pada 10 Mei 2022 bertajuk ‘Keep Flying’, Syamsi Dhuha Foundation (SDF), LSM nirlaba peduli Lupus & penerima Sasakawa Health Prize 2012 - WHO[1], mengajak para Odapus (Orang dengan Lupus) untuk terus bergerak di era pandemi agar dapat terus bertahan menghadapi berbagai masalah medis dan non medis.

Rangkaian kegiatan tetap dikemas secara virtual, diawali dengan Market Days (1 – 30 April) dukung usaha Odapus untuk lebih berdaya, puncak acara akan dilaksanakan pada 23 April 2022, menghadirkan 10 dokter pemerhati Lupus multidisiplin untuk berikan konsultasi bagi para Odapus dari berbagai daerah.

Adapun selama bulan Mei 2022 nanti, SDF akan mengajak Odapus berbagi ‘Tip & Trik How to Survive with Lupus’ dalam parade reels di media sosial & berbagai promosi kesehatan lainnya bekerjasama dengan Direktorat Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kemenkes RI.

“Meski tak mudah, namun kita semua belajar banyak di era pandemi menuju endemi ini. Khusus Odapus, bagaimana bisa kelola penyakit dengan tetap dapatkan akses pengobatan, prokes terjaga dan vaksinasi yang sesuai," papar Dian Syarief, Ketua SDF yang juga Odapus dalam keterangannya yang diterima matapantura.republika.co.id, Selasa (26/4/2022).

SDF terus upayakan agar Odapus tak putus obat & inisiasi gerakan INSAP (Indonesia Sadar Prokes) bersama Yayasan Ganesha 83 ITB yang didukung Kemenkes RI. Odapus ambil bagian tuk sosialisasikan senam INSAP, pembuatan konten medsos, berbagi paket prokes tuk pejuang ekonomi lemah, institusi pendidikan dan komunitas di berbagai daerah.

Selain itu SDF juga bentuk Social Entrepreneur Club (SEC), wadah bagi para Odapus, pendamping & relawan tuk pasarkan produk/jasa mereka. Salah satunya melalui Market Days di instagram SDF yg diikuti 25 peserta dari berbagai daerah: Bandung, Cianjur, Tasikmalaya, Jakarta, Pasuruan, Malang, Lombok & Padang. Produk/jasa yg ditawarkan antara lain: makanan, minuman, fashion, laundry, makeup artis & cafe.


Saat audiensi tim INSAP, pada 7 April 2022 lalu, Menkes RI Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi apa yang telah dilakukan gerakan INSAP. Program Promosi Kesehatan (Promkes) berbasis komunitas menjadi salah satu prioritas pembangunan kesehatan disamping program yang sudah ada, yakni kegiatan promotif & preventif yang diinisiasi oleh berbagai gerakan/komunitas yg dilakukan secara sukarela.

Dalam masa transisi pandemi ke endemi ini, tetap dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk tetap jaga prokes. Kewaspadaan dan pengalaman 3 tahun pandemi ini, tetap dijadikan pelajaran & diterapkan untuk selalu jaga kesehatan diri sendiri maupun orang lain.

Kehadiran Gerakan INSAP tetap akan dibutuhkan di tengah masyarakat untuk terus bangun kesadaran melalui edukasi, sosialisasi dan pendampingan sosial. Bahkan dapat dikembangkan ke protokol kesehatan lainnya diluar Covid19, termasuk penyakit tidak menular seperti Lupus/Autoimun.

Sementara itu, Dirjen Kesmas dr Maria Endang Sumiwi MPH menambahkan, Kemenkes akan terus dukung kegiatan beragam komunitas seperti SDF untuk Lupus/Autoimun serta penyakit lainnya agar dapat bergerak bersama sebagai kegiatan kerelawanan yang mempunyai nilai lebih dalam pendekatan ke masyarakat. Hal ini dapat disinergikan dengan program Kesmas yang sudah ada di Kemenkes RI sehingga visi kesehatan tercapai dengan lebih efektif, efisien & jangkauannya lebih luas lagi.

“Interaksi SDF dengan komunitas internasional tetap berlangsung selama pandemi dan di 2020 SDF diundang ke Lupus Europe Convention tuk berbagi pengalaman bagaimana Odapus di Indonesia hadapi pandemi, termasuk bagaimana Odapus juga dapat mengakses vaksin yang sesuai dengan kondisinya, berdasarkan pertimbangan dokter yg merawat. Tahun ini, buku cerita anak karya SDF ‘Luppy Sahabatku yg Nakal’ dialih bahasakan ke bahasa Jerman, menyusul edisi bahasa sebelumnya: Inggris, Perancis, Belanda & Arab,” ujar Laila Panchasari, Manager SDF.

Sesuai tema WLD 2022, ditampilkan pula tarian Odapus anak ‘Butterfly Dance’, Lupies voices dari beberapa komunitas yang mengalunkan lagu ‘I Believe I Can Fly’ & relawan INSAP persembahkan ‘Impossible Dream’ sebagai pengikat rasa Odapus, para dokter, pendamping dan relawan tuk lanjutkan perjuangan para sahabat yg wafat karena Lupus maupun karena terinfeksi Covid-19.

sumber : https://matapantura.republika.co.id/posts/116494/hari-lupus-se-dunia-di-era-pandemi-menuju-endemi
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement