Senin 25 Apr 2022 23:59 WIB

FOI: Surat ke Gubernur DKI Soal Makanan Berlebih Disambut Positif

FOI sebut Pemprov DKI bahas peraturan gubernur terkait makanan berlebih ke Kemendagri

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpose di dekat trofi sebelum pertandingan Barcelona U-18 melawan Atletico Madrid U-18 pada final International Youth Championship 2021 di Jakarta International Stadium, Jakarta, Selasa (19/4/2022).
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpose di dekat trofi sebelum pertandingan Barcelona U-18 melawan Atletico Madrid U-18 pada final International Youth Championship 2021 di Jakarta International Stadium, Jakarta, Selasa (19/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Foodbank of Indonesia (FOI) menyebutkan, surat kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal pemanfaatan makanan berlebih disambut positif dengan sudah dibahasnya peraturan gubernur mengenai hal tersebut oleh Kementerian Dalam Negeri.

"Sekarang pergubnya sedang digodok Kemendagri, kami optimistis itu segera keluar," kata CEO FOI Muhammad Hendro Utomo terkait peringatan Hari Bumi sedunia di Pasar Tebet, Jakarta Selatan, Senin (25/4/2022).

Sebelumnya, kata dia, FOI menyurati Anies bahwa ada persoalan gizi kurang di sebagian masyarakat. Kemudian masalah lainnya adalah perubahan iklim.

Makanan menjadi satu penyumbang masalah perubahan iklim terbesar dan termasuk menjadi penyumbang kelaparan."Bagaimana makanan berlebih enggak jadi sampah. Jadi sebelum jadi sampah dimanfaatkan bagi manusia yang memerlukan. Itu solusinya dan kita surati pak gubernur seperti itu," katanya.

Peraturan gubernur (pergub) tersebut untuk mendorong dan memfasilitasi pihak-pihak seperti perusahaan agar menyedekahkan makanan berlebih kepada warga yang membutuhkan. Dalam menyambut pergub soal pemanfaatan makanan berlebih yang masih dibahas Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), pihaknya saat ini mengedukasi masyarakat bahwa kemubaziran pangan itu tidak boleh terjadi.

"Itu akan menjadi dosa, karena masih banyak di sekeliling kita itu yang gak punya makanan dan di antara makanan kita itu ada bagian bagi masyarakat yang lain," katanya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, kata Hendro, merupakan salah satu pemerintah daerah yang peduli permasalahan ini. Terlebih berdasarkan survei FOI, anak-anak usia dini, berangkat ke sekolah atau berkegiatan dari pagi sampai siang dengan perut kosong atau maksimal dikasih jajan seadanya.

"Jajan itu kan belum tahu isinya sehingga berkontribusi pada kekurangan gizi mikro. Di daerah padat seperti Cilincingitu angkanya bisa 40 sampai 50 persen," katanya.

Mereka yang tidak punya makanan, menurut dia, kebanyakan anak-anak dari pekerja informal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement