Senin 25 Apr 2022 20:28 WIB

Perluas Jaringan, BRI Target 5 Juta Nasabah Baru Holding Ultramikro

Holding BRI bersama Pegadaian dan PNM akan bentuk sentral layanan ultra mikro

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan perseroan masih dalam jalur untuk melayani lima juta nasabah baru segmen ultra mikro melalui holding ultra mikro. Perseroan bersama dengan Pegadaian dan PNM akan membentuk kantor sentral layanan ultra mikro (Senyum).
Foto: BRI
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan perseroan masih dalam jalur untuk melayani lima juta nasabah baru segmen ultra mikro melalui holding ultra mikro. Perseroan bersama dengan Pegadaian dan PNM akan membentuk kantor sentral layanan ultra mikro (Senyum).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan holding ultra mikro yang terdiri dari BRI, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dapat melayani lima juta nasabah baru khusus segmen ultra mikro pada 2022. Perseroan akan fokus memperluas jaringan layanan dan memperkuat budaya korporasi untuk mengembangkan holding ultra mikro.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan perseroan masih dalam jalur untuk melayani lima juta nasabah baru segmen ultra mikro melalui holding ultra mikro. Perseroan bersama dengan Pegadaian dan PNM akan membentuk kantor sentral layanan ultra mikro (Senyum).

“Saat ini holding ultra mikro telah memiliki 143 co-location Senyum yang ditargetkan bertambah hingga seribu pada 2023. Kemudian kita layani dengan layanan gabungan, kita bentuk kantor khusus co-location Pegadaian, BRI dan PNM, yang kita sebut Senyum atau sentra layanan ultra mikro," ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (25/4/2022).

"Kemudian kita juga ingin ketua kelompok penerima Mekaar dari PNM yang berjumlah 60 ribu, direkrut menjadi agen BRILink," ucapnya.

Menurutnya saat ini agen BRILink telah mencapai 500 ribu yang akan segera bertambah dengan bantuan Tim Brigade Madani, yang merupakan tim gabungan ketiga entitas usaha holding ultra mikro. Adapun holding ultra mikro juga menerapkan budaya perusahaan yang sejalan dengan nilai Akhlak yang diterapkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diterjemahkan oleh jajaran direksi.

“Akhlak adalah core value BUMN, tugas kami adalah menerjemahkan core value ini menjadi budaya korporasi masing-masing. Budaya korporasi adalah strategi masing-masing maka efektivitas strategi tersebut harus bisa diukur dan untuk mengukur kami buat Culture Activation Program,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement