Senin 02 May 2022 06:31 WIB

Retina Bisa Robek dan Sebabkan Kebutaan, Bagaimana Cara Menghindari-Mengatasinya?

Robeknya retina rentan dialami kelompok lansia dan orang dengan minus tinggi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Mengucek mata (Ilustrasi). Periksakan retina dengan segera jika mengalami tanda-tanda seperti terasa ada kilatan sinar di area bola mata ketika mata ditutup.
Foto: Republika/Desy Susilawati
Mengucek mata (Ilustrasi). Periksakan retina dengan segera jika mengalami tanda-tanda seperti terasa ada kilatan sinar di area bola mata ketika mata ditutup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ablasio retina regmatogen atau rhegmatogenous retinal detachment (RRD) merupakan kondisi lepasnya lapisan retina yang diakibatkan oleh lubang atau robekan pada retina. Kondisi yang tergolong darurat dan berpotensi menyebabkan kebutaan ini umumnya dialami oleh kelompok usia lanjut, bahkan usia muda dengan miopi (mata minus) tinggi.

Dokter spesialis mata-konsultan di RS Mata Jakarta Eye Center (JEC), Elvioza, mengungkapkan bahwa kondisi ablasi retina bisa dicegah dengan beberapa hal. Pertama, memeriksakan retina dengan segera jika mengalami tanda-tanda seperti terasa ada kilatan sinar di area bola mata ketika mata ditutup.

Baca Juga

"Jika merasakan itu, cepat periksakan matanya ke dokter retina. Mungkin saat itu retinanya belum lepas baru robek saja, karena dari robek sampai lepas butuh waktu beberapa hari. Kalau kita temukan baru robek belum lepas, kita bisa laser, waktunya sebentar, kemudian yang robek tersebut ditutup," kata dr Elvioza dalam temu media secara virtual.

Pencegahan selanjutnya, bisa dilakukan dengan rutin mengonsumsi makanan bergizi yang berkontribusi pada kesehatan retina. Makanan terutama yang mengandung antioksidan seperti sayur dan buah sangat penting untuk membantu melawan kerusakan yang terjadi di jaringan mata.

"Untuk mendapatkan nutrisi yang lengkap harus makan makanan bergizi setiap hari, dan yang penting itu menu makanan kita bervariasi tidak monoton, karena nilai gizi dari setiap makanan itu saling melengkapi," jelas dr Elvioza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement