Senin 25 Apr 2022 20:05 WIB

Menlu AS: Rusia Gagal Capai Tujuan Perang di Ukraina

Dalam hal tujuan perang, Rusia telah gagal dan Ukraina telah berhasil

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan, Rusia gagal mencapai tujuan perangnya di Ukraina.
Foto: Brendan Smialowski/Pool Photo via AP
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan, Rusia gagal mencapai tujuan perangnya di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan, Rusia gagal mencapai tujuan perangnya di Ukraina. Sementara Ukraina telah berhasil karena mampu mempertahankan wilayahnya dari invasi Rusia.

"Dalam hal tujuan perang, Rusia telah gagal dan Ukraina telah berhasil," kata Blinken dalam jumpa pers di Polandia.

Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin melakukan perjalanan ke Kiev dan bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy. Dalam pertemuan yang berlangsung selama tiga jam, AS berjanji akan memberikan tambahan bantuan bagi Ukraina.

Sejak gagal merebut Kiev, Rusia bertujuan untuk mendapatkan kendali penuh atas Donbas, yang merupakan jantung industri di Ukraina timur. Rusia telah mengumpulkan kembali pasukan yang bertempur di sekitar Kiev dan di utara Ukraina.

Baca juga : Kuala Lumpur Kembali Dilanda Banjir Bandang

Sejak pasukan Rusia menarik diri dari wilayah sekitar Kiev,  para pemimpin asing mengunjungi ibu kota dan beberapa negara Barat melanjutkan kehadiran diplomatik mereka dalam beberapa pekan terakhir. Tetapi Washington tetap berhati-hati di tengah serangan rudal sporadis Rusia.  

"Kami tentu melihat orang-orang di jalan-jalan Kiev, bukti dari fakta bahwa pertempuran untuk Kiev telah dimenangkan. Tapi itu sangat kontras dengan apa yang terjadi di bagian lain Ukraina, di selatan dan timur, di mana kebrutalan Rusia sangat mengerikan," ujar Blinken.

Blinken mengatakan, delegasi AS melakukan perjalanan langsung ke Kiev dengan kereta api, dan tidak memiliki banyak kesempatan untuk berbicara dengan warga Ukraina di luar pertemuan dengan para pejabat.  Sebelumnya, para pejabat AS telah menolak mengajak media untuk meliput pertemuan langsung dengan Presiden Zelenskyy di Ukraina, dengan alasan masalah keamanan. Blinken dan Austin menggelar konferensi pers di Polandia, dengan syarat perjalanan itu tidak diberitakan sampai delegasi AS keluar dari Ukraina dengan selamat.

Setelah dari Kiev, Austin melakukan perjalanan ke Jerman. Austin akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, dan negara anggot NATO lainnya di pangkalan udara AS di Ramstein. Mereka akan membahas kebutuhan pertahanan Ukraina.

Dalam pertemuan dengan Zelenskyy, Blinken dan Austin mengatakan, AS menjanjikan bantuan tambahan senilai lebih dari 322 juta dolar AS dalam pembiayaan militer asing baru untuk Ukraina. Dengan demikian, total bantuan keamanan AS ke Ukraina sejak invasi Rusia menjadi sekitar 3,7 miliar dolar AS.

Baca juga : Uni Eropa Belum Capai Kesepakatan Soal Larangan Impor Energi Rusia

"Ini akan memberikan dukungan untuk kemampuan yang dibutuhkan Ukraina, terutama pertarungan di Donbas," kata pejabat AS.

Dukungan tersebut juga akan membantu transisi angkatan bersenjata Ukraina ke sistem senjata dan pertahanan udara yang lebih maju. Pembiayaan militer asing baru senilai hampir 400 juta dolar AS akan diberikan ke 15 negara lain di Eropa Tengah dan Timur dan Balkan.

Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan, lebih dari 50 orang Ukraina akan menyelesaikan pelatihan untuk mengoperasikan artileri berat Howitzer pada Senin (25/4/2022). Artileri berat tersebut akan mulai dikirim Washington ke Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, karena pertempuran sekarang berfokus pada wilayah Donbas yang lebih datar dan lebih terbuka.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement