Bolehkah Bayar Zakat Fitrah untuk Bayi yang Belum Lahir pada Ramadhan?

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil

Senin 25 Apr 2022 17:50 WIB

 Bolehkah Bayar Zakat Fitrah untuk Bayi yang Belum Lahir pada Ramadhan?. Foto: Ilustrasi Zakat. Republika/Thoudy Badai Foto: Republika/Thoudy Badai Bolehkah Bayar Zakat Fitrah untuk Bayi yang Belum Lahir pada Ramadhan?. Foto: Ilustrasi Zakat. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Membayar zakat fitrah hukumnya adalah wajib bagi setiap Muslim baik laki-laki maupun perempuan, tua ataupun muda, kaya atau miskin. Namun, bagaimana dengan janin yang belum lahir di bulan Ramadhan? Apakah boleh membayar zakat fitrah atas nama janin yang belum lahir di bulan Ramadhan?

Pusat Fatwa Elektronik Internasional Al-Azhar menyampaikan, zakat fitrah tidak wajib atas orang yang telah meninggal sebelum matahari terbenam pada hari terakhir Ramadhan.

Baca Juga

Zakat fitrah juga tidak wajib atas janin yang belum lahir sebelum matahari terbenam pada hari terakhir Ramadhan. Artinya, jika janin yang sedang dikandung seorang wanita itu lahir pada waktu sebelum matahari terbenam, maka wajib membayar zakat fitrah untuknya.

"Dan beberapa ulama fiqih berpendapat bahwa boleh hukumnya membayar zakat fitrah atas nama janin yang belum lahir di bulan Ramadhan," demikian penjelasan pusat fatwa tersebut, seperti dilansir Masrawy, Senin (25/4).

Dalam riwayat Ibnu Umar RA, dia berkata, "Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah dengan satu sha' kurma atau satu sha' gandum, kepada setiap budak atau orang merdeka, laki-laki atau wanita, anak maupun dewasa, dari kalangan kaum muslimin. Beliau memerintahkan untuk ditunaikan sebelum masyarakat berangkat Sholat Id. (HR Bukhari)

Adapun di antara keutamaan zakat fitrah, yaitu sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA. Dia berkata, "Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang puasa dari segala perbuatan sia-sia dan ucapan jorok serta sebagai makanan bagi orang miskin. Siapa yang menunaikannya sebelum Sholat Id maka zakatnya diterima, dan siapa yang menunaikannya setelah Sholat Id maka hanya menjadi sedekah biasa. (HR Abu Dawud, Ad-Daruquthni dan dishahihkan Al-Albani)

Alquran juga menyampaikan tentang keutamaan membayar zakat, yakni sebagai sarana pembersihan dan penyucian kepada seorang Muslim.

Allah SWT berfirman, "Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS At-Taubah ayat 103)

Sumber:

 https://www.masrawy.com/ramadan/islamic/details/2022/4/24/2214162/%D8%B2%D9%83%D8%A7%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D9%81%D8%B7%D8%B1-%D8%B9%D9%84%D9%89-%D9%85%D9%86-%D8%AA%D8%AC%D8%A8-%D9%88%D9%87%D9%84-%D8%AA%D8%A4%D8%AF%D9%89-%D8%B9%D9%86-%D8%A7%D9%84%D8%AC%D9%86%D9%8A%D9%86-%D8%A7%D9%84%D8%B0%D9%8A-%D9%84%D9%85-%D9%8A%D9%88%D9%84%D8%AF-%D9%81%D9%8A-%D8%B1%D9%85%D8%B6%D8%A7%D9%86-#ISLAMEYAT-FEATURE

(Umar Mukhtar)